Berita  

Kebijakan Larangan Penggunaan iPhone di Beijing Meningkatkan Ketegangan AS-Cina

JagatBisnis.comLarangan yang diberlakukan terhadap pegawai pemerintah di Kota Beijing untuk menggunakan iPhone telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen Amerika Serikat mengenai kemungkinan diterapkannya ketentuan serupa terhadap perusahaan-perusahaan teknologi AS yang memiliki hubungan erat dengan Tiongkok. Hal ini berpotensi meningkatkan ketegangan antara dua negara tersebut.

Larangan yang diberlakukan di Beijing telah mengakibatkan saham Apple turun 2,9% pada Kamis, 7 September 2023, mengalami penurunan persentase dua hari terburuk sejak November. Analis Wall Street menilai bahwa pembatasan ini menunjukkan bahwa bahkan perusahaan-perusahaan dengan hubungan dekat dengan pemerintah Tiongkok dan memiliki kehadiran besar di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tidak kebal terhadap dampak meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok.

Hubungan antara AS dan Tiongkok telah semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan AS berupaya membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi utama, termasuk teknologi chip mutakhir. Tiongkok, di sisi lain, berusaha mengurangi ketergantungannya pada teknologi Amerika.

Baca Juga :   SIM C Bakal Dibagi jadi 3 Golongan, Kenali Perbedaannya

Perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei telah mencapai terobosan dengan meluncurkan ponsel pintar yang menggunakan chip buatan dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada chip Amerika yang dikenakan sanksi. Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki chip tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap pembatasan perdagangan.

Baca Juga :   Rusia Menyebut Cina Akan Menjadi Target Serangan Barat Selanjutnya?

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menyatakan bahwa pemerintah AS sedang berusaha mendapatkan lebih banyak informasi tentang chip Huawei dan bahwa keputusan akan diambil setelah pemeriksaan hati-hati.

Sanksi AS terhadap Huawei telah memotong akses perusahaan tersebut ke alat pembuat chip yang sangat penting untuk produksi ponsel tercanggih mereka, sehingga memungkinkan Apple untuk mengambil sebagian pangsa pasar dari perusahaan Tiongkok tersebut.

Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa jika Huawei mampu memasok dan memproduksi chip buatan dalam negeri, mereka bisa mendapatkan kembali pangsa pasar mereka. Perusahaan-perusahaan AS lainnya, seperti Qualcomm, juga mengalami penurunan saham sebagai dampak dari ketegangan ini.

Baca Juga :   Ketegangan Naik: AS dan China Bersatu dalam Latihan Angkatan Laut di Indonesia

Anggota parlemen AS dari berbagai partai telah menyuarakan keprihatinan mengenai risiko keamanan nasional yang dianggap terkait dengan produk-produk Tiongkok, dan mendesak pemerintah AS untuk lebih agresif dalam menangani Tiongkok.

Larangan yang lebih luas ini mencerminkan upaya Tiongkok untuk membatasi akses pasar perusahaan Barat ke negaranya, dan anggota parlemen AS menyatakan keprihatinan bahwa bisnis asing dapat menjadi sasaran dalam meningkatnya ketegangan ini.

Sementara itu, saham beberapa pemasok Apple di Asia juga mengalami penurunan, menunjukkan kekhawatiran investor atas ketegangan antara AS dan Tiongkok yang berpotensi memengaruhi harga saham di sektor teknologi.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO