Berita  

Rusia Menyebut Cina Akan Menjadi Target Serangan Barat Selanjutnya?

Sergey Lavrov Foto The Guardian

JagatBisnis.comMenteri Luar Negara Sergey Lavrov berkata kalau Barat hendak menghasilkan Tiongkok selaku sasaran serbuan selanjutnya sehabis Rusia. Tidak hanya Tiongkok, negeri lain yang berani berperan bebas pula hendak dihabisi.

” Mereka tidak merahasiakan kalau kala Rusia, semacam yang mereka tuturkan, dikalahkan, Tiongkok hendak jadi sasaran selanjutnya dan negeri mana juga yang berani berperan dengan cara bebas serta menyudahi buat dipimpin oleh kebutuhan nasionalnya, serta bukan oleh kebutuhan AS serta negara- negara Barat lain yang memastikan,” tutur Menlu Rusia ini dikala berdialog pada rapat pers di Ankara sehabis berjumpa dengan timpalannya dari Turki Mevlut Cavusoglu.

Lavrov meningkatkan kalau statment negara- negara Barat, yang berkata ini bukan durasi yang pas buat memublikasikan penghentian senjata serta cadangan senjata ke Kyiv, membuktikan kalau mereka tidak mau menuntaskan bentrokan Ukraina.

Baca Juga :   Seorang Jurnalis Asal Prancis Tewas Terkena Bom Tentara Rusia

Ia pula mengingatkan kalau bila bagian Rusia dari Inisiatif Biji Laut Gelap tidak dilaksanakan, hingga Moskow bisa memikirkan balik pendiriannya serta mengekspor biji- bijian lewat Turki serta Qatar.” Kita terdesak melaksanakan sedikit kenaikan serta memanjangkan gandum cuma sepanjang 60 hari. Bila tidak terdapat perkembangan lebih lanjut, kita hendak mempertimbangkan balik,” tuturnya.

Baca Juga :   AS Minta Warganya di Rusia Evakuasi Mandiri

Lavrov berkata kalau perjanjian biji- bijian lebih diragukan dengan memikirkan kehadiran koridor kebersamaan, rute Ukraina mengekspor produknya ke Eropa lewat rute bumi.

Baca Juga :   Amerika Serikat Bantu Alat Militer ke Ukraina Nyaris Tembus Rp36 Triliun

Juli kemudian, Turki, PBB, Rusia, serta Ukraina memaraf perjanjian di Istanbul buat meneruskan ekspor biji- bijian dari 3 dermaga Laut Gelap Ukraina yang dihentikan sedangkan sehabis dimulainya perang Rusia- Ukraina pada Februari 2022. Perjanjian itu diperpanjang sepanjang 120 hari pada November serta sepanjang 60 hari lagi di bulan Maret.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO