JagatBisnis.com – Pada konferensi pers di Beijing, Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, mengumumkan proklamasi tahun 2024 sebagai “Tahun Promosi Konsumsi” dengan moto ‘ekspansi berkelanjutan’. Pemerintah China berencana untuk bekerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan serangkaian kegiatan promosi guna meningkatkan konsumsi masyarakat sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Wang Wentao menjelaskan bahwa langkah ini melibatkan penggabungan festival tradisional, hari libur nasional, dan acara belanja lainnya, termasuk festival belanja daring, untuk merayakan musim semi, musim dingin, dan perayaan lainnya. Beberapa acara yang disorot mencakup “Beijing-Tianjin-Hebei Consumption Season”, “Shanghai’s Five-Year Shopping Festival”, “Zheli Consumption” di Zhejiang, dan “Aishang Chongqing” di Chongqing.
Pemerintah juga akan fokus pada mendorong perdagangan mobil dan peralatan rumah tangga sebagai poin kunci dalam mendukung konsumsi. Menurut data Kementerian Perdagangan China, jumlah mobil mencapai sekitar 340 juta unit pada 2023, sedangkan peralatan rumah tangga utama seperti lemari es, mesin cuci, dan AC melebihi 3 miliar unit dalam periode yang sama.
Wang Wentao menegaskan bahwa peningkatan teknologi, konsumsi energi, emisi, dan standar lainnya akan menjadi fokus untuk menarik konsumen, sambil menjaga dan memperluas konsumsi tradisional. Ia juga menyoroti pentingnya mempromosikan “produk trendi dari dalam negeri” dengan mengidentifikasi 300 ‘merek unggulan China’ yang berkualitas dan mengusung budaya tradisional.
Meskipun mengakui situasi eksternal yang kompleks untuk perdagangan luar negeri pada 2024, Wang Wentao optimis bahwa dengan langkah-langkah ini, China dapat memperkuat ekonominya. Biro Statistik Nasional (NBS) China mencatat bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China mencapai 126,06 triliun yuan pada 2023, dengan konsumsi dalam negeri menjadi penyumbang terbesar sebesar 82,5 persen. Meski sektor ekspor dan impor tumbuh sedikit, pemerintah menyatakan bahwa struktur investasi semakin membaik, dengan investasi ke industri teknologi tinggi meningkat menjadi 37,4 persen. (tia)
