Berita  

Kisah Mahasiswa Indonesia di Rostov saat Konflik dengan Grup Wagner

Grub Wagner Foto VOI

JagatBisnis.comPada akhir pekan tanggal 24 Juni 2023, terjadi upaya kudeta oleh kepala Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, terhadap pemerintahan Rusia di kota Rostov-on-Don. Jerry Akbar Sabrida, seorang mahasiswa Indonesia asal Pacitan, merasakan kepanikan yang luar biasa karena kota tersebut adalah tempat dia menempuh pendidikan.

Jerry menyatakan bahwa terjadi panic buying di kota tersebut akibat situasi yang tidak pasti. Namun, upaya kudeta tersebut tidak berjalan lancar. Prigozhin memerintahkan pasukannya untuk membubarkan diri setelah adanya pembicaraan antara Presiden Putin dan Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko. Pasukan Grup Wagner yang sedang dalam perjalanan ke Rusia ditarik mundur, dan Prigozhin setuju untuk hidup dalam pengasingan di Belarusia.

KBRI Moskow telah mengeluarkan surat kepada WNI (Warga Negara Indonesia) untuk tetap tenang, memantau dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat, serta mengikuti sumber berita resmi terkait keamanan. WNI juga diminta untuk selalu membawa dokumen identitas (paspor) saat bepergian dan beraktivitas sehari-hari. Seluruh WNI di Rusia juga diberitahu untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh sampai situasi di sana kondusif. WNI di wilayah Rostov dan Voronezh khususnya diminta untuk mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar dari rumah atau tempat tinggal jika tidak ada keperluan mendesak.

Baca Juga :   Grup Wagner Klaim Kekuasaan dan Menolak Tunduk di Markas Militer Rostov!

Jerry melalui pesan kepada Tempo menyatakan bahwa kondisi saat ini sudah aman, meskipun dia masih meragukan perkembangan selanjutnya. Dia berpendapat bahwa mungkin dibutuhkan beberapa hari agar kehidupan kembali normal.

Baca Juga :   Gedung Intelijen Rusia di Rostov Kebakaran

Berakhirnya upaya pemberontakan setengah hati oleh Grup Wagner disambut oleh Kremlin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengumumkan bahwa Rusia akan membatalkan kasus pidana terhadap pendiri Wagner Private Military Company, Yevgeny Prigozhin. Prigozhin diizinkan meninggalkan Rusia dan hidup di Belarusia.

Baca Juga :   Grup Wagner Klaim Kekuasaan dan Menolak Tunduk di Markas Militer Rostov!

Ukraina dan negara-negara Barat melihat pemberontakan di Rusia sebagai tanda keretakan yang terjadi di Moskow, terutama dalam konteks invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO