Berita  

Keterlibatan Rusia dalam Kebocoran Percakapan Rahasia Militer Jerman

Dmitry Peskov Foto Linkiesta

JagatBisnis.comKementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Jerman untuk Moskow, Alexander Graf Lambsdorff, sebagai respons terhadap publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman mengenai Ukraina. Laporan dari kantor berita Rusia, TASS, menyatakan bahwa Moskow memandang serius isu ini dan menuduh Jerman mencoba “menggoyahkan” negara tersebut dengan menerbitkan rekaman tersebut di media sosial Rusia.

Dalam rekaman berdurasi 38 menit yang diunggah di media sosial Rusia, para perwira Jerman diduga membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman di Ukraina, termasuk perencanaan serangan terhadap sasaran strategis seperti jembatan utama di Selat Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Krimea yang diakui aneksasi oleh Rusia pada 2014.

Kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa Duta Besar Jerman telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia dalam konteks publikasi percakapan militer tersebut. Pemerintah Rusia, melalui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menginterpretasikan rekaman tersebut sebagai bukti bahwa angkatan bersenjata Jerman sedang membahas rencana serangan terhadap wilayah Rusia.

Baca Juga :   Parlemen Rusia Menyetujui UU yang Melarang Operasi Ganti Kelamin

“Rekaman itu sendiri mengatakan bahwa di dalam Bundeswehr (militer Jerman), rencana untuk melancarkan serangan di wilayah Rusia sedang dibahas secara substantif dan konkrit. Hal ini tidak memerlukan interpretasi hukum apa pun. Segala sesuatu di sini sudah lebih dari jelas,” kata Peskov, mempertanyakan sejauh mana Kanselir Jerman Olaf Scholz dapat mengendalikan situasi di militer Jerman.

Baca Juga :   Ini yang Bikin Diplomat Rusia di PBB Jenewa Mengundurkan Diri

Dalam menghadapi tudingan ini, Kanselir Scholz berjanji untuk melakukan penyelidikan penuh atas kebocoran tersebut, sementara Duta Besar Jerman menolak menjawab pertanyaan jurnalis Rusia ketika tiba di Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga :   Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Deretan Pemimpin Dunia Kecam Putin

(tia)

MIXADVERT JASAPRO