Berita  

Kehidupan Sehari-hari di Rusia di Tengah Ketegangan Ukraina

Kebakaran terlihat di area perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Mariupol, Kamis (3/3/2022).

JagatBisnis.comMeskipun perbatasan dekat Ukraina dipenuhi dengan ketakutan akan konflik yang mungkin meletus, kehidupan berjalan seperti biasa di sebagian besar wilayah Rusia. Presiden Vladimir Putin terus mempersiapkan pemilu yang dianggap dapat diprediksi, sementara dampak perang Ukraina memberikan sorotan pada kehidupan sehari-hari warga Rusia.

Pada 30 Desember, kota Belgorod di Rusia, dekat perbatasan Ukraina, menjadi sasaran rentetan tembakan roket yang mengguncang ketenangan. Yuliya, seorang jurnalis berusia 21 tahun dari Belgorod, menyaksikan kejadian itu dan menggambarkan momen mencekam. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 25 warga sipil, termasuk lima anak-anak, dan diduga dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina.

Bagi penduduk kota perbatasan, perang telah menjadi kenyataan, dan serangan Desember dianggap paling mematikan sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Namun, kehidupan ekonomi di Rusia terus berjalan, menunjukkan ketahanannya terhadap tekanan sanksi internasional.

Baca Juga :   Burung Merpati "Mata-Mata" Bebas Setelah Delapan Bulan "Ditahan" di India

Ekonom Artem Kochnev menjelaskan bahwa perekonomian Rusia telah melalui berbagai ujian sejak invasi pertama ke Ukraina pada 2014. Meskipun nilai tukar rubel sempat anjlok dan beberapa perusahaan besar global meninggalkan Rusia, ekonomi mampu bertahan.

Baca Juga :   Ukraina Minta Israel untuk Ikut Perang Bersama Melawan Rusia

Posisi Putin tetap stabil meskipun beberapa pemberontakan terjadi, dan dia diperkirakan akan memenangkan masa jabatan presiden kelima dalam pemilu mendatang. Dua kandidat anti-perang, Yekaterina Duntsova dan Boris Nadezhdin, telah didiskualifikasi, meninggalkan Putin tanpa pesaing serius.

Meski perang meninggalkan dampak psikologis dan sosial pada masyarakat, hidup terus berjalan. Konser, pameran musik, dan kemampuan untuk membeli barang-barang luar negeri seperti Coca-Cola masih ada. Namun, laporan menunjukkan peningkatan masalah kesehatan, terutama dalam konsumsi minuman keras yang bermasalah.

Baca Juga :   Billionaire Rusia Oleg Deripaska: Utang AS Tembus USD33 Triliun, Ancam Pengeluaran Militer!

Di garis depan di Ukraina, jumlah korban Rusia mencapai 45.000 orang sejak dimulainya invasi, dengan pasukan Rusia terus memperkuat barisan mereka. Industri pertahanan Rusia tetap berproduksi dengan kapasitas penuh, meskipun serangkaian serangan Ukraina berhasil menargetkan infrastruktur Rusia.

Dengan ketidakpastian yang terus berlanjut, kehidupan di Rusia terus bergulir sambil menanggung beban dampak perang di perbatasan tetangga.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO