Zelensky, dalam pernyataannya, menyebut pergantian kepemimpinan sebagai langkah untuk membentuk tim manajemen baru di Angkatan Bersenjata Ukraina. Ia mempromosikan Kolonel Jenderal Syrskyi, yang dikenal sebagai “macan tutul salju”, dengan menyoroti peran kunci Syrskyi dalam pertahanan Kyiv pada tahun 2022 dan serangan balasan kilat Kharkiv.
Pergantian ini tidak terlepas dari spekulasi berbulan-bulan tentang ketegangan antara Zelensky dan Jenderal Zaluzhnyi, yang oleh banyak warga Ukraina dianggap sebagai pahlawan nasional. Meskipun Departemen Luar Negeri AS menyebut keputusan ini sebagai “keputusan berdaulat,” beberapa pihak khawatir dampaknya terhadap moral pasukan dan politik internal Ukraina.
Sementara Ukraina berusaha memobilisasi warga sipil menjadi tentara untuk menghadapi konflik yang berkepanjangan, pemecatan Jenderal Zaluzhnyi dapat mempengaruhi moral pasukan di garis depan sepanjang 1.000 kilometer. Para analis juga mengingatkan bahwa keputusan ini bisa memiliki implikasi politik terhadap peringkat Zelensky.
Warga Ukraina bereaksi dengan kebingungan dan beberapa mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap keputusan ini. “Ini adalah keputusan yang sangat aneh. Kami tahu musuh kami, dan itu bukan Zaluzhnyi,” kata Svitlana Kalinina, seorang konsultan. Beberapa membagikan foto Jenderal Zaluzhnyi dengan ungkapan terima kasih di media sosial, menyebutnya sebagai “Jenderal Besi.”
Keputusan ini datang pada saat yang sangat kritis dalam konflik dengan Rusia, di mana Ukraina menantikan bantuan militer dari Amerika Serikat yang telah tertunda oleh politik internal di Kongres AS. Warga Ukraina dan komunitas internasional dengan cermat akan memperhatikan dampak dari pergantian kepemimpinan ini dalam dinamika perang yang sedang berlangsung.