JagatBisnis.com – Dua orang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka serius saat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah restoran di sebuah kota kecil di Swedia timur pada Kamis malam. Kejadian ini mengguncang Swedia yang telah mengalami gelombang penembakan dan pemboman yang semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan Reuters pada Jumat, 22 September 2023, polisi menduga insiden penembakan ini merupakan bagian dari meningkatnya kekerasan di antara geng-geng kriminal di negara tersebut. Swedia telah menjadi saksi meningkatnya insiden kekerasan, dengan beberapa kejadian hampir terjadi setiap hari dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu korban yang tewas adalah seorang pria berusia 70-an, sementara dua orang yang terluka diyakini merupakan pelanggan yang berada di restoran di kota kecil Sandviken, yang terletak sekitar 190 kilometer utara Stockholm.
Seorang juru bicara kepolisian mengungkapkan, “Kami yakin salah satu korban yang tewas, seorang pria berusia 20-an, adalah target yang dituju. Kami menduga tiga orang lainnya kebetulan berada di sana.” Namun, belum ada penangkapan yang dilakukan terkait penembakan tersebut.
Polisi menduga bahwa penembakan ini kemungkinan besar terkait dengan lingkungan geng kriminal, tetapi mereka belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai motif atau pelaku.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, yang pemerintahannya yang berhaluan kanan-tengah memenangkan pemilu tahun lalu dengan janji untuk mengatasi peningkatan kejahatan yang terkait dengan geng, mengutuk insiden terbaru ini. “Ini menggarisbawahi kekerasan ekstrem,” kata Kristersson. “Sudah cukup buruk bahwa geng-geng tersebut saling menembak satu sama lain. Namun ketika orang-orang yang tidak bersalah berakhir di garis tembak, itu benar-benar mengerikan.”
Polisi juga mengungkapkan bahwa sekitar 30.000 orang di Swedia terlibat langsung atau memiliki hubungan dengan kejahatan geng. Kekerasan yang semakin merajalela juga telah menyebar dari daerah perkotaan besar ke kota-kota kecil di mana sebelumnya kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi.
(tia)
