Berita  

Bocornya Dokumen Rahasia Pemerintah Taiwan: Ada Bukti Keterlibatan China?

Taiwan

JagatBisnis.comTaiwan sedang menyelidiki kemungkinan kebocoran dokumen resmi, termasuk kawat diplomatik dan laporan rahasia tentang tawaran sensitif mereka untuk bergabung dengan pakta perdagangan global. Dalam penyelidikan tersebut, pejabat mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan beberapa bagian dari dokumen tersebut adalah asli, sementara bagian lainnya tampaknya dipalsukan. Dokumen-dokumen ini diposting di papan pesan online 8kun.

Biro Keamanan Nasional Taiwan (NSB) mengonfirmasi adanya penyelidikan terhadap “dokumen pemerintah yang dicurigai” yang beredar di internet tersebut. Mereka juga sedang menyelidiki apakah China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, terlibat dalam insiden ini.

Insiden ini terjadi pada saat yang sulit bagi Taiwan, yang akan mengadakan pemilihan awal tahun depan dan berusaha untuk bergabung dengan pakta perdagangan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) meskipun ada keberatan dari China yang juga ingin bergabung. Dokumen-dokumen yang diunggah mencakup “penilaian keamanan” oleh badan intelijen Taiwan, Biro Keamanan Nasional, tentang upaya Taiwan untuk bergabung dengan CPTPP. Dokumen tersebut juga termasuk kawat diplomatik dari kedutaan de facto Taiwan di Jepang dan Vietnam tentang aplikasi CPTPP oleh China dan Taiwan, serta laporan rahasia lainnya oleh kedutaan de facto Taiwan di Washington tentang negosiasi perdagangannya dengan Amerika Serikat.

Baca Juga :   China Bakal Tutup Wilayah Udara Di Daerah Utara Taiwan

China telah menentang keanggotaan Taiwan dalam CPTPP dengan alasan bahwa Taiwan adalah bagian dari China dan tidak memenuhi syarat untuk bergabung dengan badan internasional tersebut. Namun, Taiwan adalah anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai wilayah pabean terpisah.

Baca Juga :   Xi Jinping dan Bill Gates Bersatu untuk Membangun Persahabatan Berkelanjutan antara AS dan China

Peristiwa ini memperlihatkan meningkatnya kekhawatiran tentang serangan siber dan peretasan saat Taiwan bersiap untuk pemilihan presiden pada Januari 2024. Presiden Tsai Ing-wen telah mengingatkan tentang upaya China untuk mempengaruhi opini publik menjelang pemilihan tersebut. Pemilihan tersebut dihadapi oleh tantangan dari partai oposisi yang berjanji untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Beijing.

Baca Juga :   China Naik Pitam, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

(tia)

MIXADVERT JASAPRO