China Naik Pitam, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

JagatBisnis.comChina naik pitam akibat kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke milik Amerika Serikat (AS), USS Chung-Hoon, yang berlayar melalui Selat Taiwan pada Kamis (5/1).

Angkatan Laut AS mengaku bahwa transit ini merupakan aktivitas militer rutin. Kegiatan tersebut bertujuan mendemonstrasikan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

AS menyebut militernya akan terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja selama diizinkan hukum internasional.

“[USS Chung-Hoon] melakukan transit rutin Selat Taiwan pada 5 Januari (waktu setempat) melalui perairan di mana kebebasan navigasi dan penerbangan laut lepas berlaku sesuai dengan hukum internasional,” bunyi pernyataan Angkatan Laut AS, dikutip dari AFP, Jumat (6/1).

Baca Juga :   California Resmi Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Bensin pada 2035

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal itu berlayar ke arah utara melalui selat tersebut. Pasukannya memantau jalur lintasan USS Chung-Hoon.

China lantas mengecam tindakan militer AS. Pihaknya mendesak AS berhenti memprovokasi masalah, meningkatkan ketegangan, dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

“Kapal perang AS sering memamerkan otot atas nama kebebasan navigasi. Ini bukan tentang menjaga wilayah bebas dan terbuka,” tulis pernyataan juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   China Siapkan Hukuman Bagi Pendukung Kemerdekaan Taiwan

“China akan terus waspada dan siap menanggapi semua ancaman dan provokasi kapan saja, dan akan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya,” imbuhnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan hingga memicu amarah China. Negara-negara sekutu lainnya mengikuti langkah serupa, termasuk Inggris dan Kanada.

Selat Taiwan sering menjadi sumber ketegangan militer sejak kelompok nasionalis China yang kalah dalam perang saudara melarikan diri menuju Taiwan pada 1949. China menganggap pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.

Baca Juga :   Per 1 Januari, China Wajibkan Impor Makanan Terdaftar di Bea Cukai

China mengaku akan menyatukannya kembali meskipun harus menggunakan kekerasan. Pihaknya lantas menentang legitimasi internasional terhadap Taiwan.

Ketegangan di wilayah tersebut memuncak ketika Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengunjungi Taipei pada Agustus 2022. Sebagai tanggapan, Beijing mengadakan latihan udara dan laut di sekitar pulau itu selama berhari-hari.(tia)

MIXADVERT JASAPRO