Ekbis  

Dolar AS Bakal Ambruk di Semester II 2024? Ini Penjelasan BI

JagatBisnis.com –  Di tengah keperkasaan dolar AS terhadap sejumlah mata uang, Bank Indonesia (BI) justru memprediksi bahwa dolar AS akan mengalami ambruk di semester II 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan keyakinannya dalam Mandiri Investment Forum 2024, “Kita akan melihat dolar akan anjlok pada semester II karena pemerintah AS mengubah arah kebijakan.”

Apa yang Menyebabkan Dolar AS Ambruk?

Baca Juga :   BI Gencarkan Sosialisasi QRIS Sebagai Sistem Pembayaran Ala Milenial

Menurut Perry, perubahan arah kebijakan pemerintah AS menjadi faktor utama ambruknya dolar AS. Hal ini diprediksi terjadi karena beberapa faktor:

Penurunan suku bunga The Fed: Diperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) di semester II 2024. Hal ini akan mendorong pelemahan dolar AS.
Pemulihan ekonomi global: Pertumbuhan ekonomi global yang membaik diprediksi akan menekan permintaan terhadap dolar AS sebagai safe haven.
Peningkatan defisit neraca perdagangan AS: Defisit neraca perdagangan AS yang kian membesar dapat membebani nilai dolar AS.
Bagaimana Dampaknya bagi Rupiah?

Baca Juga :   Bank Indonesia Merambah Pasar Internasional: Uji Coba QRIS dengan Singapura

Pelemahan dolar AS diprediksi akan membawa dampak positif bagi rupiah. Rupiah diproyeksikan akan menguat di semester II 2024.

Perry optimis, “Rupiah akan menguat di semester II, sejalan dengan proyeksi defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dan inflasi yang terkendali.”

Baca Juga :   BI Harus Mampu Membangun Sistim Keuangan Syariah yang Terintegrasi

Peluang dan Tantangan bagi Indonesia

Penguatan rupiah di semester II 2024 dapat memberikan peluang bagi Indonesia, seperti:

Meningkatkan daya saing ekspor Indonesia
Menarik investasi asing
Mempermudah impor bahan baku
Namun, perlu diwaspadai pula potensi dampak negatifnya, seperti:

Meningkatnya inflasi impor
Menurunkan pendapatan eksportir (tia)

MIXADVERT JASAPRO