Ini Kata Ganjar soal Rektor Kampus Diminta Polisi Apresiasi Jokowi

JagatBisnis.comCapres 03 Ganjar Pranowo menanggapi soal masifnya kritik dari berbagai kampus, serta adanya dugaan polisi yang meminta rektor/pimpinan kampus mengapresiasi Presiden Jokowi.

Mulanya ia mengatakan bahwa kampus menyampaikan saja kritiknya sebab kampus memiliki kebebasan mimbar akademik.

“Oh iya terus bertambah. Saya ingin menyampaikan saja, demokrasi kita berada pada jurang. Maka, masyarakat sipil, tokoh agama, tokoh masyarakat, mengingatkan, termasuk kampus-kampus,” ujar Ganjar kepada wartawan usai hadiri acara Deklarasi dukungan Persatuan Purnawirawan TNI-Polri di Gedung De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2).

“Ingat, kampus itu punya kebebasan mimbar akademik, maka kalau mereka menyuarakan, itu pasti nuraninya,” tambahnya.

Baca Juga :   Kampanye di Hari ke-28, Ganjar Keliling Sukoharjo

Ganjar mengatakan, ketika kemudian pimpinan kampus diminta oleh aparat untuk membuat video tandingan atas kritik kepada Jokowi, hal itu justru sudah terlambat.

“Bahkan ketika ada yang diminta membuat tandingan, buat statement dukungan pada pemerintah, menurut saya telat,” ucap Ganjar.

Menurut Ganjar, jika para rektor diminta membuat video dukungan kepada pemerintah, sudah telat dari sisi pikiran dan waktu.

“Telat dari sisi pikiran, waktu, dan membelokkan sebuah kejujuran dan fakta akan menyakitkan buat menunjukkan sebuah kebenaran. Kebebasan ini harus kita hormati,” tuturnya.

Ia pun menyinggung soal pernyataan dari Rektor Universitas Soegijapranata (Unika) Kota Semarang yang tegas menolak membuat video dukungan kepada pemerintahan Jokowi.

Baca Juga :   Malam Ini, PAN Akan Putuskan Pilih Ganjar atau Prabowo?

“Terbukti yang dikatakan Rektor Universitas Soegijapranata “kami tidak mau, kami netral” Itu sebuah sikap yang luar biasa,” imbuhnya.

Ganjar juga menyayangkan pada perintah pembuatan video dukungan ke pemerintahan Jokowi ada oknum kepolisian yang melakukannya.

“Sayang, indikatornya ada oknum kepolisian yang melakukan. Teman-teman dari kepolisian, mari kita jaga Bhayangkara kita agar tidak dicemari tindakan oknum,” ungkap Ganjar.

“Siapa pun yang memerintah, Anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima,” sambungnya.

Ia berharap kampus akan tetap pada sikap netral dalam kontestasi pemilu 2024 ini.

Baca Juga :   Belum Ada Sinyal Kuat PDIP Usung Ganjar Bakal Capres

“Mudah-mudahan kampus tetap netral, bisa memberikan pencerahan pada anak bangsa agar demokrasi ini tidak masuk ke jurang meski sekarang sudah masuk tepi jurang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas (Unika) Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto, menceritakan

bahwa pada Jumat (2/2) ia dihubungkan oleh polisi dari Polrestabes Semarang yang kemudian memintanya membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi.

Selain itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi, menjadi salah satu pejabat kampus yang membuat video tentang pemilu damai. Ia kemudian menceritakan awal-awal pembuatan video itu pun berasal dari permintaan Polres. (tia)

MIXADVERT JASAPRO