Ekbis  

Rupiah Berpeluang Tembus Rp16.000, Ancam Perekonomian Indonesia

Ilustrasi Rupiah

JagatBisnis.com –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2024). Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp 15.712 per dolar AS, yang merupakan level terlemah sejak Maret 2020.

Pelemahan rupiah ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

Kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan semakin agresif dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor terhadap aliran modal keluar dari Indonesia.

Baca Juga :   Indonesia Tuntut Pengembalian Artefak Bersejarah dari Belanda

Kebijakan moneter ketat Bank Indonesia yang juga dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti konflik Rusia-Ukraina dan kenaikan inflasi.

Analis memperkirakan rupiah masih berpeluang untuk melemah hingga Rp 16.000 per dolar AS dalam beberapa pekan ke depan. Hal ini seiring dengan masih tingginya sentimen negatif terhadap rupiah.

Baca Juga :   Penjualan Mobil di Indonesia Alami Kenaikan

“Rupiah masih akan tertekan oleh faktor-faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga The Fed dan perlambatan ekonomi global,” ujar Ariston Tjendra, Kepala Strategi Pasar di Artha Sekuritas.

“Rupiah bisa menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS jika sentimen negatif terhadap rupiah masih berlanjut,” kata Ariston.

Baca Juga :   Kasus Cacar Monyet di Indonesia Lampaui 40 Kasus, Semua Tertular Lewat Seks

Pelemahan rupiah ini tentu berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang impor, yang dapat meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas rupiah, seperti memperkuat cadangan devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (tia)

MIXADVERT JASAPRO