JagatBisnis.com – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuan atau BI rate di semester II 2024. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia, terutama pelaku usaha dan konsumen.
Pasalnya, penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif terhadap perekonomian. Berikut adalah beberapa dampak positif penurunan suku bunga acuan BI:
- Meningkatkan daya beli masyarakat
Penurunan suku bunga acuan akan membuat biaya kredit menjadi lebih murah. Hal ini akan mendorong konsumsi masyarakat, yang merupakan salah satu komponen utama perekonomian.
- Meningkatkan investasi
Penurunan suku bunga acuan juga akan membuat biaya modal menjadi lebih murah. Hal ini akan mendorong investasi, yang juga merupakan salah satu komponen utama perekonomian.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Peningkatan konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah beberapa contoh dampak positif penurunan suku bunga acuan secara lebih spesifik:
- Bagi pelaku usaha, penurunan suku bunga acuan akan membuat biaya kredit yang harus dibayarkan menjadi lebih murah. Hal ini akan meningkatkan daya saing usaha, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.
- Bagi konsumen, penurunan suku bunga acuan akan membuat biaya kredit untuk membeli rumah, kendaraan, atau barang-barang lainnya menjadi lebih murah. Hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga dapat meningkatkan konsumsi.
Tentu saja, dampak positif penurunan suku bunga acuan akan lebih terasa jika disertai dengan kondisi perekonomian yang stabil. Jika perekonomian sedang mengalami resesi, maka penurunan suku bunga acuan mungkin tidak akan berdampak signifikan.
Namun, jika perekonomian sedang tumbuh, maka penurunan suku bunga acuan akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat. (tia)
