Berita  

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Angkat Isu Sulitnya Masalah Myanmar di ASEAN

Ferdinand Marcos Jr Foto GMA Network

JagatBisnis.comPresiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. secara terbuka menyebut Myanmar sebagai “masalah yang sulit” bagi ASEAN dalam Forum Hawaii yang disiarkan langsung di Filipina. Marcos Jr. mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya kemajuan dalam penyelesaian krisis di Myanmar yang kini dikuasai oleh junta militer.

Menurut Marcos Jr., meskipun sudah ada komitmen dari ASEAN untuk mencapai resolusi, masalah tersebut terbukti rumit, terutama mengingat dampak kemanusiaannya yang semakin memburuk. PBB mencatat bahwa lebih dari satu juta orang telah mengungsi sejak kudeta militer pada Februari 2021, mengakibatkan konflik dan kehancuran ekonomi.

Presiden Marcos Jr. mengakui adanya tekanan dan dorongan dari ASEAN untuk menyelesaikan konflik di Myanmar, namun menggambarkan situasi sebagai “masalah yang sangat-sangat sulit.” Analisis eskalasi terbaru menunjukkan bahwa junta Myanmar mungkin telah kehilangan dukungan dari militernya sendiri, menurut pernyataannya.

Baca Juga :   165 Anak Tewas di Myanmar Akibat Serangan Junta Militer Sepanjang 2022

Dalam konteks ini, ASEAN telah mengambil langkah tegas dengan melarang para jenderal yang berkuasa di Myanmar untuk hadir dalam setiap rapat ASEAN hingga mereka menyatakan komitmen terhadap peta jalan perdamaian yang telah diusulkan oleh para menteri luar negeri anggota Asia Tenggara.

Baca Juga :   Singapura Lawan Serangan di Myanmar yang Ancam Diplomatnya

Lebih lanjut, Marcos Jr. menyampaikan keprihatinannya terhadap kerugian kemanusiaan yang “meningkat secara eksponensial” dalam beberapa tahun terakhir, dengan ribuan warga sipil terpaksa mengungsi ke negara tetangga India sebagai akibat dari serangan terkoordinasi oleh aliansi tiga kelompok etnis minoritas dan pejuang pro-demokrasi di Myanmar.

Baca Juga :   46 WNI Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Kembali ke Tanah Air

(tia)

MIXADVERT JASAPRO