JagatBisnis.com – Dalam pertemuan yang diadakan di Filoli Estate, San Francisco, Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan komitmen untuk membangun hubungan yang stabil dan berkelanjutan antara kedua negara. Pernyataan ini datang sebagai respons terhadap isu-isu sensitif terkait dominasi ekonomi dan peran global masing-masing negara.
Presiden Xi Jinping dengan tegas menyatakan bahwa Cina tidak bermaksud menggantikan atau menyalip posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin ekonomi dunia. Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China, ia menekankan pentingnya untuk tidak menciptakan rencana yang dapat menekan atau membatasi pertumbuhan Cina. Demikian pula, Xi menggarisbawahi bahwa Cina tidak akan mengadopsi jalur penjajahan atau mencari hegemoni melalui kekuatan militer.
Dalam konteks pembangunan modern Cina, Presiden Xi Jinping menyoroti tujuan pembangunan yang sedang dikejar tanpa mengandalkan penjajahan atau ideologi tertentu. Ia menegaskan bahwa Cina tidak akan mengekspor ideologinya atau terlibat dalam konfrontasi ideologi dengan negara mana pun.
Dalam pembicaraan mereka, kedua pemimpin menekankan pentingnya saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. Xi Jinping menandaskan bahwa 50 tahun hubungan Cina-AS memberikan pembelajaran berharga, dan kedua negara harus memanfaatkannya untuk mengatasi perbedaan dan mencari solusi yang mempererat hubungan bilateral.
Presiden Xi juga menekankan perlunya visi baru dalam hubungan Cina-AS dan membangun pilar-pilar yang akan memandu kedua negara ke arah kerjasama yang lebih erat. Namun, sambil menegaskan komitmen untuk hubungan yang stabil, Cina juga menyatakan bahwa mereka memiliki kepentingan, prinsip-prinsip, dan garis merah yang harus dijaga.
(tia)
