Berita  

Sekolah Mekanik Angkatan Laut Argentina Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Ilustrasi Foto: TEMPO.co

JagatBisnis.comUNESCO menetapkan Sekolah Mekanik Angkatan Laut Argentina (ESMA) sebagai Situs Warisan Dunia, sebagai pengakuan terhadap sejarah kelam yang terjadi di tempat ini. Sekolah yang pernah menjadi pusat pendidikan militer ini berubah menjadi pusat penahanan rahasia selama periode kediktatoran di Argentina yang berlangsung dari tahun 1976 hingga 1983.

Presiden Argentina, Alberto Fernández, mengirim pesan video kepada UNESCO untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas pengakuan ini, sambil menekankan pentingnya menjaga kenangan akan kengerian yang terjadi di bekas sekolah tersebut. Fernández menyebut ESMA sebagai “aspek terburuk dari terorisme yang disponsori negara.”

Pada masa kediktatoran tersebut, yang dimulai dengan penggulingan Presiden Isabel Perón, terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang meluas. Pemimpin militer berusaha membasmi perbedaan pendapat, aktivisme, dan pandangan politik sayap kiri. Sebanyak 30.000 orang diperkirakan telah kehilangan nyawa mereka, dan banyak di antaranya menghilang tanpa jejak di tahanan militer.

Baca Juga :   Kebakaran Melahap 7 Ribu Hektare Hutan Argentina

ESMA adalah salah satu dari sekitar 340 pusat penahanan yang tersebar di seluruh Argentina, tetapi menjadi salah satu yang paling awal. Terletak di ibu kota Buenos Aires, sekolah ini digunakan sebagai tempat penyiksaan dan hanya sekitar 200 tahanan yang selamat.

Baca Juga :   Dembele Tak Mau Messi Juara Piala Dunia 2022

Salah satu praktik mengerikan yang terjadi di ESMA adalah “penerbangan kematian,” di mana tahanan dibius, dilempar dari pesawat, dan seringkali masih hidup ketika mereka jatuh ke laut sebagai bentuk eksekusi.

Pengakuan UNESCO terhadap ESMA sebagai Situs Warisan Dunia menekankan pentingnya mengingat sejarah tragis ini. Ini juga merupakan teguran bagi politisi di Argentina yang mencoba meremehkan atau menyangkal kekerasan yang terjadi selama masa kediktatoran tersebut.

Baca Juga :   Ganjar: Jangan Sampai Diambil Orang, Kebaya Harus Segera Didaftarkan ke UNESCO

Menteri Hak Asasi Manusia Argentina, Horacio Pietragalla Corti, mengatakan bahwa pengakuan ini adalah respons yang kuat terhadap mereka yang mencoba mengabaikan kebrutalan diktator dan terorisme negara.

Presiden Fernández juga menekankan pentingnya menjaga kenangan ini untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa depan dan memastikan bahwa keadilan menjadi prioritas dalam menghadapi kejahatan terhadap kemanusiaan tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO