Ekbis  

Rupiah Menguat ke Rp15.615/USD, Keraguan The Fed Potong Suku Bunga Jadi Pemicu

Ilustrasi Rupiah

JagatBisnis.com –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan. Mengacu data Bloomberg, rupiah menguat sembilan poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.615 per USD.

Penguatan rupiah ini didorong oleh keraguan pasar terhadap kemungkinan The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret mendatang. Hal ini terlihat dari data penjualan ritel yang kuat dan serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed.

Data penjualan ritel AS pada bulan Desember 2023 tercatat tumbuh 0,3 persen secara bulanan, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 0,2 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih kuat dan tidak membutuhkan stimulus moneter tambahan dari The Fed.

Baca Juga :   Investor Sambut Baik PSBB Ala Luhut, Rupiah Menguat

Pejabat The Fed juga telah mengeluarkan serangkaian komentar hawkish dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa The Fed akan tetap hawkish dan tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret mendatang.

Baca Juga :   Rupiah Diklaim Bisa Kian Menguat Jika Joe Biden Menang Pilpres AS

“Perdagangan dolar AS dan mata uang lainnya dibayangi oleh ketidakpastian seputar kebijakan moneter The Fed,” kata analis dari OCBC Bank. “Data penjualan ritel yang kuat dan komentar hawkish dari pejabat The Fed telah mendorong pelaku pasar untuk mengurangi taruhan pada pemotongan suku bunga The Fed pada Maret.”

Baca Juga :   Desain Uang Indonesia Terbaik Sebagai Best New Banknote Series

Penguatan rupiah ini menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Rupiah yang menguat akan membuat impor menjadi lebih murah dan ekspor menjadi lebih mahal. Hal ini akan mendorong neraca perdagangan Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Namun, penguatan rupiah yang terlalu tajam juga dapat merugikan eksportir Indonesia. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu mewaspadai dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (tia)

MIXADVERT JASAPRO