Berita  

Pemecatan Jurnalis Australia: Kelompok Israel Diduga Terlibat dalam Kampanye Kolektif

Antoinette Lattouf Foto Instagram @antoinette_lattouf

JagatBisnis.comSebuah laporan yang dirilis pada Selasa mengungkapkan bahwa kelompok Israel diduga bertanggung jawab atas pemecatan seorang jurnalis Australia di Australian Broadcasting Corporation (ABC). Insiden ini menciptakan ketegangan internal, bahkan memicu ancaman pemogokan sebagai respons terhadap pemecatan yang dianggap sewenang-wenang. Antoinette Lattouf, penulis pemenang penghargaan ABC yang merupakan warga Australia keturunan Lebanon, dipecat setelah membagikan postingan tentang kelaparan warga Palestina di Gaza, yang awalnya diposting oleh Human Rights Watch (HRW).

Baca Juga :   Katak Raksasa Seberat Bayi Ditemukan di Australia

Menurut laporan, ABC memecat Lattouf setelah kampanye terkoordinasi dari kelompok pro-Israel yang menargetkan langsung ketua perusahaan, Ita Buttrose, dan direktur pelaksana David Anderson. Kebocoran pesan WhatsApp dari obrolan grup pro-Israel dianggap sebagai bukti kampanye tersebut. Pelobi pro-Israel mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap ABC jika kontrak Lattouf tidak diputus. Sementara itu, Lattouf mengambil tindakan hukum terhadap ABC, menegaskan bahwa pemecatan tersebut bukanlah “kemenangan jurnalisme atau pemikiran bebas.”

ABC membela Anderson, membebaskannya dari tuduhan, dan mengklaim bahwa Lattouf dipecat karena tidak mematuhi instruksi perusahaan terkait pembagian “postingan kontroversial dari HRW.” Pasca-kejadian, sekitar 80 anggota staf meminta pertemuan dengan Anderson untuk mengecam kebijakan ABC.

Baca Juga :   Kini Warga Australia Boleh Pergi ke Luar Negeri

Direktur HRW di Asia, Elaine Pearson, turut mengutuk kebijakan ABC dan secara terbuka membela Lattouf serta jurnalisme etis melalui platform media sosial.

Selain itu, suara-suara pro-Palestina terus dibungkam, terutama di negara-negara Barat. CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan oleh anggota komunitas Muslim dan Arab dalam industri teknologi yang enggan berbicara mengenai pengalaman mereka, merasa takut akan pembalasan dan dampak terhadap karier.

Baca Juga :   Warga Melbourne Sambut Gembira Usai Lockdown Dicabut

Di Amerika Serikat, upaya menekan pandangan pro-Palestina semakin terasa setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober. Konferensi besar dibatalkan, pekerja yang menyatakan simpati terhadap warga Palestina dipecat, dan intimidasi diluncurkan terhadap suara-suara Arab-Amerika yang kritis terhadap kebijakan Israel.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO