Berita  

Pilot JAL Tak Terima Kontak Visual Sebelum Tabrakan Mematikan

Pesawat jepang Foto Gatra.com

JagatBisnis.comBandara Haneda Tokyo menjadi saksi tragedi memilukan ketika pesawat Japan Airlines (JAL) terbakar setelah mendarat, menyebabkan kematian hampir semua penumpang di pesawat kecil yang ditabraknya. Pilot JAL mengakui bahwa mereka tidak menerima “kontak visual” dengan pesawat penjaga pantai Jepang sebelum tabrakan tersebut.

Ketiga pilot juga tidak dapat melihat api dari kokpit selama kebakaran pertama, mengandalkan informasi dari awak kabin. Pesawat JAL menabrak pesawat penjaga pantai, dan kebakaran yang menyusul meninggalkan sekam hangus di landasan.

Evakuasi yang berlangsung selama 18 menit diwarnai dengan dramatisasi di kabin, di mana kepala pramugari melaporkan kebakaran dan memohon izin untuk membuka pintu darurat. Video rekaman menunjukkan momen panik di dalam kabin, dengan penumpang yang berteriak dan memohon agar pintu dibuka.

Baca Juga :   Dua Pilot Filipina Kemudi Pesawat Tempur

Meskipun terdapat delapan pintu darurat, evakuasi dimulai dari dua perosotan di bagian depan pesawat karena kebakaran. Anggota kru terpaksa membuka pintu darurat ketiga di belakang karena sistem interkom rusak.

Pesawat meledak menjadi kobaran api setelah evakuasi selesai, dan upaya pemadam kebakaran berlangsung selama delapan jam. Seorang wanita mengakui bahwa ia pikir mereka tidak akan selamat.

Baca Juga :   Tabrakan Truk Pembawa Cairan Kimia dan Truk Material di Tol Gandulan Pemalang

Hanya dua penumpang yang mengalami luka fisik, sementara sisanya tampaknya mengikuti instruksi evakuasi. Penyelidikan dari Jepang, Perancis, Inggris, dan Kanada sedang berlangsung, dengan perekam penerbangan dan suara dari pesawat penjaga pantai dan pesawat JAL ditemukan.

Kementerian Perhubungan merilis transkrip komunikasi pengendali penerbangan yang menunjukkan persetujuan pendaratan penerbangan JAL, namun, transkrip juga menunjukkan bahwa pesawat penjaga pantai diperintahkan untuk pergi ke suatu tempat di dekat landasan pacu. Pilot JAL, Genki Miyamoto, 39 tahun, mengklaim bahwa dia mendapat izin untuk lepas landas setelah kecelakaan.

Baca Juga :   Balita Berusia 1 Tahun Selamat Usai Keluar dari Kolong Mobil Saat Kecelakaan Truk di Lampung

Japan Airlines memperkirakan kerugian sebesar 15 miliar yen untuk pesawat yang hancur tersebut, yang akan ditanggung oleh asuransi, sementara Jepang berhadapan dengan kecelakaan udara komersial yang serius setelah beberapa dekade. Kecelakaan paling mematikan yang melibatkan penerbangan JAL terjadi pada tahun 1985, ketika sebuah jet jumbo jatuh, menewaskan 520 penumpang dan awaknya dalam peristiwa tragis yang belum terlupakan.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO