Berita  

Jurnalis Filipina DJ Johnny Walker Ditembak Hingga Tewas Selama Siaran Radio, Presiden Ferdinand Marcos Jr. Minta Penyelidikan

Garis Polisi

JagatBisnis.comSeorang jurnalis radio terkenal di Filipina, Juan Jumalon, yang juga dikenal sebagai DJ Johnny Walker, tewas ditembak oleh seorang penyerang tak dikenal saat sedang melakukan siaran di rumahnya di Kota Calamba pada Minggu pagi, 5 November 2023. Insiden ini merupakan yang keempat kalinya seorang wartawan tewas sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr. memegang jabatan pada Juni tahun lalu.

Pembunuhan Jumalon direkam dalam siaran langsung acaranya di Facebook, seperti yang diungkapkan oleh Persatuan Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) dalam sebuah pernyataan. Pada rekaman tersebut, terlihat Jumalon berhenti sejenak, melihat ke atas di luar kamera, sebelum dua tembakan menghentikan siarannya. Setelah serangan itu, wartawan berusia 57 tahun itu dinyatakan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah memerintahkan polisi untuk menyelidiki pembunuhan ini, dan dalam sebuah pernyataan, dia menegaskan bahwa serangan terhadap jurnalis tidak akan ditoleransi dalam demokrasi mereka, dan pelaku akan menghadapi konsekuensi penuh atas tindakan mereka.

Baca Juga :   Filipina Diguncang Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitudo

Polisi melaporkan bahwa pembunuh diduga berhasil mendapatkan akses ke studio dengan berpura-pura menjadi pendengar. Pelaku menembak Jumalon dua kali, merampas kalung emasnya, dan melarikan diri bersama kaki tangannya yang menunggu di luar dengan sepeda motor. Saat ini, polisi masih menyelidiki rekaman dari kamera CCTV yang dipasang di rumah atau tetangga korban untuk mencari petunjuk lebih lanjut.

Baca Juga :   Penjaga Pantai Filipina Mendorong Nelayan untuk Tetap Beroperasi di Wilayah Dipersengketakan dengan Cina di Laut Cina Selatan

Meskipun motif pembunuhan tersebut belum ditentukan, pihak berwenang menganggap insiden ini terkait dengan pekerjaan Jumalon. Sebelumnya, jurnalis ini cenderung membahas peristiwa terkini dan tidak diketahui pernah mengkritik siapa pun dalam siarannya.

Baca Juga :   Filipina Luncurkan Program Vaksinasi Booster COVID-19 Kedua

Filipina memiliki industri media yang dinamis, namun juga merupakan salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis di dunia. Menurut NUJP, Jumalon adalah jurnalis ke-199 yang dibunuh sejak pemulihan demokrasi pada tahun 1986. Negara ini menempati peringkat kedelapan dalam daftar negara terburuk dalam mengadili pembunuh jurnalis, menurut Indeks Impunitas Global Komite Perlindungan Jurnalis 2023.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO