Berita  

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Bantuan Tertahan di Mesir Akibat Pengepungan Israel

Gaza Foto Medcom.id

JagatBisnis.com –  Sebuah krisis kemanusiaan menghantui Jalur Gaza, di mana lebih dari dua juta warga Palestina mengalami penderitaan akibat kekurangan pasokan makanan, air, listrik, dan bahan bakar selama satu minggu terakhir. Rombongan pengangkut bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk membantu mereka saat ini tertahan di dekat perbatasan Mesir.

Pintu gerbang penyeberangan Rafah, satu-satunya akses ke dan dari Jalur Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel, telah ditutup sejak Selasa (10/10) setelah serangkaian serangan udara yang dilakukan oleh Israel. Mesir pun memasang blok-blok beton untuk memperkuat perbatasan pasca-pengeboman tersebut, sehingga tidak ada jalur yang terbuka untuk memasukkan bantuan kemanusiaan.

Bantuan dari negara-negara tetangga seperti Turki, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah tiba di Bandara El Arish, yang berjarak sekitar 50 km dari Rafah. Bantuan ini termasuk stok obat-obatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 300 ribu orang.

Baca Juga :   Usai Tarik Pasukan dari Jenin, Israel Serang Gaza

Pemerintah Mesir telah bergerak cepat dengan mendispatch rombongan 100 truk yang mengangkut sekitar 1.000 ton bantuan kemanusiaan untuk membantu penduduk Gaza. Namun, upaya ini terbentur oleh penutupan pintu gerbang Rafah.

Baca Juga :   Niat Israel Bangun 1.000 Rumah Baru di Tepi Barat Dapat Kecaman dari Arab Saudi

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah memerintahkan ‘pengepungan total’ di Jalur Gaza dan mendorong warga Palestina untuk mengungsikan diri sebagai tindakan antisipasi terhadap serangan darat yang diperkirakan akan segera diluncurkan.

Baca Juga :   Perubahan Iklim di Jalur Gaza, Berdampak Buruknya Panen 

Menteri Energi Israel, Katz, menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza baru akan dipulihkan setelah Hamas membebaskan ratusan tawanan Israel yang masih ditahan.

Situasi ini memunculkan keprihatinan besar di komunitas internasional, dengan seruan untuk mengakhiri pengepungan dan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk mencapai warga yang membutuhkan segera. Kondisi kritis penduduk Gaza menuntut respons cepat dan tindakan kemanusiaan yang mendesak dari pihak-pihak terkait. (tia)

MIXADVERT JASAPRO