Berita  

Terkena Kabut Asap Karhutla Sumatra, Malaysia Mulai Siaga

Ilustrasi Foto: MU4.co.id

JagatBisnis.comMalaysia, terutama negara bagian di selatan Semenanjung Malaysia, mulai menghadapi kabut asap yang disebut berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di selatan Sumatra.

Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Malaysia Muhammad Helmi Abdullah mengatakan citra satelit Pusat Meteorologi Khusus ASEAN mendeteksi 119 titik panas di Kalimantan dan 121 titik panas di Sumatra pada Minggu (1/9/2023).

Meski Malaysia belum mendeteksi titik panas di dua pulau Indonesia itu, namun Kuala Lumpur telah mendapati gumpalan asap level sedang hingga tebal datang dari wilayah di Sumatra Selatan. Gumpalan asap itu disebut terbawa arah angin hingga ke barat laut Malaysia.

Baca Juga :   1,5 Hektare Lahan di Bantul Terbakar

Mengutip The Straits Times, sembilan negara bagian Malaysia mencatat kualitas udara berada di level tidak sehat pada Senin (2/9/2023) pagi pukul 09.00 waktu setempat.

Mengutip situs Sistem Manajemen API Malaysia (APIMS), kantor berita Bernama melaporkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota Kuala Lumpur mencapai API 164, sementara di Nilai dan Seremban, Negeri Sembilan tercatat masing-masing API 163 dan 158.

Ketua Komite Kesehatan Johor Ling Tian Soon menyarankan warga kembali memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan sampai kualitas udara membaik.

Baca Juga :   Hukuman Mati dan Penjara Seumur Hidup Dihapus di Negara Malaysia

Tak hanya Malaysia, kekhawatiran soal kabut asap juga dirasakan oleh Singapura. Dua negara tetangga ini memang kerap yang ikut terkena imbas kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir setiap tahun di Sumatra dan Kalimantan.

Singapura mewanti-wanti warganya kemungkinan menghadapi polusi udara yang memburuk menyusul peningkatan titik api kebakaran hutan dan lahan yang terdeteksi di Sumatra dalam beberapa hari terakhir.

Badan Lingkungan Hidup Singapura, National Environment Agency (NEA), mendeteksi kabut asap level sedang hingga pekat pada sebagian wilayah di tengah dan selatan Sumatra dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga :   Malaysia Ucap Indomie Rasa Ayam Spesial Aman Untuk Di Makan

“Meskipun Singapura diperkirakan tidak akan mengalami kabut asap parah dalam beberapa hari mendatang, PSI (indeks standar polutan) mungkin akan memburuk jika ada perubahan mata angin,” bunyi pernyataan NEA pada Jumat (29/9/2023) seperti dikutip Channel NewsAsia.

NEA menuturkan pemerintah Singapura juga telah membentuk Satuan Tugas Kabut Asap yang terdiri dari 28 lembaga publik untuk menangani situasi jika kualitas udara terus memburuk. (tia)

MIXADVERT JASAPRO