JagatBisnis.com – PKS merespons manuver terkini dari bacapres Anies Baswedan. Anies dikabarkan memilih berduet dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Anies menyetujui kesepakatan NasDem dan PKB. Mereka pun akan melenggang ke Pilpres 2024 dengan total 117 kursi di DPR.
“Kami menghormati bahwa setiap partai politik memiliki hak dan kedaulatan dalam menentukan sikap politiknya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari titik temu dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), namun belum memperoleh hasil yang diinginkan bersama,” ujar jubir PKS Almuzammil Yusuf dalam keterangannya, Kamis (31/8).
Kata Muzammil, sampai saat ini PKS tetap ‘setia’ ke Anies. Hal ini berdasarkan keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS).
“Sampai hari ini kami tetap merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024,” ungkap dia.
“Oleh karena itu, PKS tetap pada keputusan MMS VIII tersebut dan kami akan berjuang sebaik-baiknya dalam menjalankan amanat tersebut,” sambungnya.
Ia menambahkan, PKS berpegang kepada kesepakatan sebelumnya di dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan calon wakil presiden ditentukan oleh Anies.
“Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar pemilu tahun 2024 mendatang berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan tetap menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia,” tutup dia.
Sebelumnya, PKB telah menyetujui kerja sama politik dengan Partai NasDem di Pilpres 2024. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Partai Demokrat melalui bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
“Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (31/8). Ia juga merupakan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan.
Demokrat pun telah mengkonfirmasi hal ini kepada Anies. Anies pun membenarkan, tak mengelak.
“Demokrat dipaksa mengakui putusan itu,” kata Riefky. (tia)
