JagatBisnis.com – Pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan bahwa mereka akan menghapus semua aturan terkait COVID-19 mulai Selasa tengah malam, termasuk beberapa aturan pandemi yang sangat ketat yang telah diterapkan selama lebih dari tiga tahun. Keputusan ini mencakup penghentian penggunaan masker di layanan kesehatan dan penghapusan isolasi selama tujuh hari setelah tertular virus.
Menteri Kesehatan Ayesha Verral menyatakan bahwa meskipun jumlah kasus COVID-19 masih berfluktuasi, tidak ada peningkatan dramatis yang mirip dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini, bersama dengan tingkat kekebalan masyarakat, telah membawa pemerintah dan kabinet untuk menganggap bahwa sudah aman untuk melepas langkah-langkah pencegahan COVID-19.
Keputusan ini diambil dua bulan setelah pemilihan umum dengan hasil yang sangat ketat. Selandia Baru telah dikenal di tingkat internasional karena kemampuannya dalam mengendalikan infeksi dan tingkat kematian yang rendah selama pandemi. Namun, di dalam negeri, pemerintah juga menghadapi kritik karena lockdown yang panjang, penutupan sekolah, dan pembatasan perbatasan.
Perdana Menteri Chris Hipkins menggambarkan langkah ini sebagai tonggak penting dalam penanganan pandemi. Dia menyatakan keyakinannya bahwa penduduk Selandia Baru akan bangga dengan pencapaian bersama mereka dalam menjalani lockdown, mengorbankan hal-hal, menerima vaksinasi, dan pada akhirnya berhasil menyelamatkan banyak nyawa.
(tia)
