JagatBisnis.com – Peran agen laku pandai semakin optimal dalam mendorong bisnis perbankan. Hal itu tercermin dari peningkatan penghimpunan dana dan referral kredit dari para agen-agen ini. Oleh karena itu, layanan bisnis agen akan terus dioptimalkan , termasuk lewat digitalisasi. Salah satunya, Agen BRILink PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah berhasil menghimpun dana murah sebesar Rp18,2 triliun hingga akhir 2021.
“Capaian itu meningkat 37,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Selain itu, referral pinjaman melalui agen laku pandai ini juga tercatat tumbuh 207,5% yoy jadi 246.900 nasabah dengan total plafon Rp4,36 triliun atau meningkat 333,3% yoy,” Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).
Menurut dia, saat ini total jumlah agen laku pandainya hingga akhir tahun 2021 mencapai 503.031. Pendapatan atau fee based income yang dihasilkan mencapai Rp1,94 triliun atau tumbuh dari tahun 2020. Sehingga pertumbuhan kinerja dan utilitas agen ini cukup berperan penting dalam program financial inclusion yang dilakukan pihaknya sebagai Agent of Development.
“Saat ini penyebaran bisnis agenlaku pandai kami masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. Oleh karenanya, kami memandang potensi agen laku pandai ke depan masih sangat cerah. Untuk tahun ini kami menargetkan referral kredit mencapai 200.000 nasabah, rekening Dana Pihak Ketiga (DPK) bertambah lebih dari 60.000 rekening dan FBI agen kami diproyeksikan tumbuh di kisaran 7 persen,” beber Aestika.
Dia mengaku optimis jumlah agen laku pintarnya dapat meningkat mencapai 600.000 hingga akhir 2022. Strategi utamanya tahun ini untuk mengakselerasi bisnis agen adalah dengan terus melakukan enhancement fitur BRILink Mobile, integrasi cross selling produk Pegadaian dan PNM, serta penyaluran bantuan sosial dan penyaluran program Pemerintah lewat agen BRILink. (*/eva)
