JagatBisnis.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan penolakan terbaru terhadap tawaran gencatan senjata dari kelompok pejuang Palestina, Hamas. Netanyahu yakin bahwa kemenangan total melawan Hamas adalah satu-satunya jalan untuk memulihkan keamanan di Israel.
Dalam konferensi pers, Netanyahu menyatakan, “Kami berada di jalur menuju kemenangan total. Hanya kemenangan total yang akan memungkinkan kita memulihkan keamanan di Israel, baik di utara maupun di selatan.”
Hamas telah mengusulkan gencatan senjata selama empat setengah bulan, dengan syarat pembebasan semua sandera. Namun, Netanyahu menolak tawaran tersebut dengan alasan ingin menghancurkan Hamas. Ia menyatakan bahwa gencatan senjata diartikan sebagai tanda menyerah kepada terorisme.
“Sehari setelahnya adalah hari setelah Hamas. Seluruh Hamas,” tegas Netanyahu.
Pada 30 Oktober 2023, Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa seruan gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas, menyerah pada terorisme, dan menyerah pada barbarisme.
Sementara itu, serangan udara dan darat Israel di Gaza telah menimbulkan kontroversi, menewaskan sedikitnya 28.300 warga Palestina. Israel juga dilaporkan ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan genosida, yang mereka bantah.
Netanyahu meminta dukungan negara lain dalam membebaskan lebih dari 230 warga yang disandera oleh Hamas. Meskipun ada kegaduhan publik, ia menyatakan tidak ada rencana untuk mengundurkan diri.
(tia)