Pengamat: Mahalnya Tiket Pesawat Domestik Dipicu Pengeluaran dalam Dolar dan Pendapatan dalam Rupiah

Ilustrasi Pesawat

JagatBisnis.com, Jakarta – Kenaikan harga tiket pesawat domestik di Indonesia telah menimbulkan keluhan dari banyak pihak. Menurut para pengamat, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan mahalnya tiket pesawat ini. Salah satunya adalah ketidakseimbangan antara pengeluaran yang menggunakan dolar dan pendapatan yang diterima dalam rupiah​​.

Faktor Eksternal:

  1. Nilai Tukar Rupiah yang Melemah: Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS berkontribusi signifikan pada kenaikan biaya operasional maskapai. Pembelian bahan bakar avtur, suku cadang pesawat, dan biaya leasing pesawat biasanya dilakukan dalam dolar. Dengan rupiah yang terus melemah, biaya ini menjadi lebih tinggi ketika dikonversi ke mata uang lokal​​.
  2. Harga Avtur yang Tinggi: Selain nilai tukar, harga avtur yang tinggi juga mempengaruhi harga tiket. Avtur adalah salah satu komponen terbesar dalam biaya operasional penerbangan, dan kenaikan harga ini langsung berdampak pada tarif tiket pesawat​.
  3. Pengeluaran dalam Dolar, Pendapatan dalam Rupiah: Maskapai harus mengeluarkan biaya dalam dolar, sementara pendapatan mereka terutama dalam rupiah. Ketidakseimbangan ini membuat mereka sulit menutupi biaya operasional tanpa menaikkan harga tiket​​.
Baca Juga :   Rupiah Melemah, Tembus Level Rp 16.000 per Dolar AS di Google Finance: Analis Jelaskan Penyebabnya

Faktor Internal:

  1. Keterbatasan Armada: Saat ini, jumlah pesawat yang beroperasi masih belum pulih sepenuhnya pasca-pandemi. Keterbatasan ini menyebabkan penawaran kursi yang terbatas, sementara permintaan meningkat seiring dengan pulihnya aktivitas perjalanan. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan ini juga memicu kenaikan harga tiket​​.
  2. Kelangkaan Suku Cadang: Gangguan dalam rantai pasokan suku cadang pesawat juga berdampak pada biaya operasional maskapai. Kelangkaan ini menambah beban biaya dan akhirnya mempengaruhi harga tiket​​.
Baca Juga :   Laba Bersih Indosat Turun 4,59 Persen di 2023, Tetap Cetak Pendapatan Rp 51,2 Triliun

Upaya Mengatasi Kenaikan Harga Tiket:

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan bahwa pemerintah sedang berupaya menambah jumlah armada pesawat untuk menyeimbangkan supply dan demand. Beberapa maskapai telah menambah jumlah penerbangan, dan diharapkan langkah ini dapat menurunkan harga tiket pada paruh kedua tahun ini​​.

Baca Juga :   Dalam Sepekan, Duit Asing Masuk Rp10,37 Triliun

Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi harga tiket pesawat, baik dari sisi eksternal seperti nilai tukar dan harga avtur, maupun dari sisi internal seperti keterbatasan armada dan kelangkaan suku cadang, tantangan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik memang cukup kompleks. Namun, upaya dari berbagai pihak diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masalah ini.

(tia)