JagatBisnis.com – Serangan Israel terhadap Gaza berlanjut pada Sabtu setelah Amerika Serikat memveto usulan gencatan senjata PBB. Hamas dan Otoritas Palestina mengutuk veto AS, sementara kementerian kesehatan Hamas melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza mencapai 17.487, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Serangan Israel di Khan Yunis dan Rafah menambah daftar korban, dengan enam orang tewas di Khan Yunis dan lima lainnya di Rafah, demikian kementerian kesehatan Hamas melaporkan. Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan 7 Oktober, dengan sekitar 1.200 anggota Hamas tewas.
PBB menyatakan bahwa sekitar 80 persen penduduk Gaza mengungsi, sementara kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan semakin parah. Pengungsi seperti Mahmud Abu Rayan dari Beit Lahia menghadapi kondisi yang sulit.
Veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata disertai dengan kritik keras. Utusan AS untuk PBB, Robert Wood, menyebut resolusi tersebut tidak akan memberikan dampak positif di lapangan. Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengatakan gencatan senjata akan mencegah keruntuhan Hamas.
Hamas mengecam penolakan AS sebagai “partisipasi langsung dalam membunuh rakyat” dan Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, menyebutnya sebagai “aib dan cek kosong.” Kelompok kemanusiaan, termasuk Dokter Lintas Batas (MSF), menuduh Dewan Keamanan terlibat dalam pembantaian yang berlangsung.
(tia)