Berita  

Cina Minta AS untuk Tidak Ikut Campur, Biden Mempertegas Dukungan terhadap Filipina

Kapal AL China Foto : international.sindonews.com/

JagatBisnis.comKementerian Luar Negeri Cina telah menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam sengketa antara Cina dan Filipina di perairan sengketa Laut Cina Selatan. Ketegangan di wilayah tersebut semakin meningkat, terutama seputar konflik di sekitar Second Thomas Shoal, yang merupakan bagian dari Kepulauan Spratly.

Minggu lalu, sebuah kapal Cina terlibat dalam tabrakan dengan kapal Filipina, yang memicu kecaman keras dari pihak Filipina atas “manuver pemblokiran berbahaya.” Dalam konteks ini, Amerika Serikat mengumumkan komitmennya untuk membela Filipina, menyatakan bahwa setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina akan memicu perlindungan berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama antara kedua negara.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning, menegaskan bahwa “AS bukan pihak yang terlibat dalam masalah Laut Cina Selatan, AS tidak punya hak untuk terlibat dalam masalah antara Cina dan Filipina.” Cina juga menegaskan bahwa janji AS untuk membela Filipina tidak boleh merugikan kedaulatan dan kepentingan maritim Cina di wilayah tersebut.

Baca Juga :   Australia dan Filipina Tingkatkan Hubungan Menjadi Kemitraan Strategis untuk Menghadapi Tantangan Keamanan di Laut Cina Selatan

Presiden AS Joe Biden telah memperkuat komitmen Amerika terhadap pertahanan Filipina, menggambarkan tindakan Cina sebagai “berbahaya dan melanggar hukum” di Laut Cina Selatan. Perjanjian Pertahanan Bersama antara Amerika Serikat dan Filipina juga telah diperbarui, dengan pedoman yang sekarang secara khusus menyebutkan bahwa komitmen pertahanan bersama akan diterapkan jika terjadi serangan bersenjata di wilayah “di mana pun di Laut Cina Selatan.”

Baca Juga :   AS Akan Menaikan Batas Utang Dan Membatasi Juga Pengeluaran

(tia)

MIXADVERT JASAPRO