Berita  

Australia dan Filipina Tingkatkan Hubungan Menjadi Kemitraan Strategis untuk Menghadapi Tantangan Keamanan di Laut Cina Selatan

Australia Dan Filipina

JagatBisnis.comAustralia dan Filipina telah sepakat untuk mengadakan pertemuan tahunan para menteri pertahanan sebagai bagian dari langkah-langkah menuju kemitraan strategis yang lebih erat di tengah meningkatnya tantangan keamanan di kawasan, khususnya di Laut Cina Selatan. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, secara resmi menandatangani perjanjian kemitraan strategis ini dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., selama kunjungannya ke Manila pada Jumat. Ini merupakan kunjungan pertama pemimpin Australia ke Filipina dalam 20 tahun.

Baca Juga :   Kabel Bawah Laut Australia-Singapura Lewati RI, Wajib Izin dan Bayar

Dalam konferensi pers bersama setelah pembicaraan bilateral mereka, Perdana Menteri Albanese menyatakan, “Australia bekerja sama dengan mitra kami, termasuk Filipina, untuk membentuk kawasan yang menjunjung tinggi kedaulatan.” Presiden Marcos juga menegaskan pentingnya hubungan dekat kedua negara ini.

Filipina dan Australia telah meningkatkan kerjasama pertahanan mereka baru-baru ini, dengan Filipina menggelar latihan militer di dekat Laut Cina Selatan bersama Australia, yang merupakan mitra terbesar kedua dalam bidang keamanan pertahanan. Selain itu, Filipina adalah salah satu dari dua mitra bilateral yang memiliki Status Perjanjian Pasukan Kunjungan dengan Australia, memungkinkan keduanya untuk melakukan latihan bersama, kunjungan tingkat tinggi, dialog, dan pertukaran.

Baca Juga :   Tersangka Penyelundup 6 Perempuan Asal Filipina Ditangkap

Salah satu isu utama yang dibahas adalah pelaksanaan patroli angkatan laut gabungan di jalur air kaya sumber daya di Laut Cina Selatan. Perdana Menteri Albanese juga memberikan dukungannya pada keputusan arbitrase tahun 2016 mengenai Laut Cina Selatan, yang membatalkan klaim ekspansif Cina atas jalur perairan strategis yang menjadi rute perdagangan kapal senilai $3 triliun setiap tahunnya.

Baca Juga :   Dalam Sehari, 4 Ribu Orang di Australia Terpapar Covid-19

Selain itu, beberapa negara seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan memiliki klaim atas wilayah tertentu di Laut Cina Selatan yang bersaing dengan klaim Cina. Sebagian besar perdagangan Australia juga melalui Laut Cina Selatan.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO