JagatBisnis.com, Jakarta – Di tengah kekhawatiran akan ketersediaan pangan, Perum Bulog memastikan bahwa stok beras nasional masih berada dalam kondisi aman dengan total pasokan mencapai 1,85 juta ton pada pertengahan Mei 2024. Informasi ini disampaikan oleh Budi Waseso, Direktur Utama Bulog, yang menegaskan bahwa persediaan beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.
“Stok beras kami mencapai 1,85 juta ton per pertengahan Mei ini, dan kami terus melakukan upaya optimalisasi distribusi agar dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” ujar Budi Waseso dalam konferensi pers di Jakarta. Menurutnya, pasokan yang melimpah ini diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasar dan mengatasi potensi kelangkaan.
Bulog telah mengadopsi berbagai strategi untuk memastikan kelancaran distribusi beras, termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha lokal. “Kami memastikan bahwa distribusi beras berjalan lancar, terutama menjelang hari raya Idul Fitri, di mana permintaan biasanya meningkat,” tambah Budi Waseso.
Upaya Bulog dalam menjaga stok beras juga didukung oleh program penyerapan beras dari petani lokal. “Kami terus membeli beras dari petani dengan harga yang wajar, sehingga tidak hanya memastikan stok yang cukup, tetapi juga membantu kesejahteraan petani,” jelas Budi. Hingga saat ini, Bulog telah menyerap sekitar 500.000 ton beras dari petani sejak awal tahun 2024.
Masyarakat di berbagai daerah pun merasa lebih tenang dengan adanya jaminan stok beras yang cukup. “Kami merasa lega mengetahui bahwa Bulog memiliki stok beras yang melimpah. Ini penting untuk memastikan harga beras tetap stabil dan terjangkau,” kata Siti Nurhaliza, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.
Selain menjaga pasokan, Bulog juga terus memantau harga beras di pasaran untuk mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali. “Kami melakukan operasi pasar secara rutin untuk menstabilkan harga beras dan memastikan ketersediaan bagi masyarakat,” ungkap Budi.
Di sisi lain, pemerintah menyatakan dukungannya terhadap upaya Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional. “Kami mengapresiasi langkah Bulog dalam memastikan ketersediaan beras yang cukup. Pemerintah akan terus mendukung dengan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan,” ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI.
Analis ekonomi juga melihat positif langkah Bulog dalam menjaga pasokan beras. “Ketersediaan beras yang cukup adalah kunci stabilitas ekonomi, terutama dalam sektor pangan. Dengan pasokan yang aman, inflasi pangan dapat dikendalikan dengan baik,” kata Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios).
Ke depan, Bulog berencana untuk terus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dan distribusi beras melalui penggunaan teknologi modern dan sistem logistik yang lebih baik. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan memastikan beras selalu tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Budi Waseso.
(tia)