FAO: Covid-19, Ketahanan Pangan Indonesia Tetap Aman

JagatBisnis.com –  Sektor pangan berbasis pertanian (agrifood) merupakan pilar utama perekonomian nasional di Indonesia. Karena pada tahun 2019, sektor pangan telah menyumbang lebih dari sepertiga total PDB negara. Namun, laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan IPB University terkait kinerja sektor pertanian selama pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan di Indonesia, tetap aman. Karena sektor pertanian dapat menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Peneliti FAO Prof. Muhammad Firdaus memaparkan, dalam penelitian tersebut, pihaknya melakukan kajian pada enam komoditas pertanian di tengah tantangan Covid-19 yang melanda dunia. Keenam komoditas tersebut adalah beras, jagung, daging ayam, telur, pisang dan bawang merah. Penelitian keenam komoditas itu mengacu pada produksi, daya produksi, produktivitas, harga produsen, harga konsumen, ekspor, hingga impor.

“Dari hasil kajian, terbukti sektor pertanian di Indonesia belum mengalami guncangan besar akibat pandemi Covid-19. Artinya, kinerja sektor pertanian Indonesia memiliki kekuatan besar terhadap gelombang krisis Covid-19 karena adanya perbaikan kinerja sektor pertaniannya,” katanya yang juga guru besar IPB University, di Kantor FAO Indonesia, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga :   Antibiotik Bisa Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Hewan

Menurut dia, hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi (yoy), sektor pertanian Indonesia yang selalu positif selama 8 triwulan dari triwulan I tahun 2020 hingga triwulan IV tahun 2021. Secara spesifik, kekuatan sektor pertanian Indonesia pada masa pandemi Covid-19 dapat dilihat dari beberapa indikator seperti produksi, produktivitas, harga, dan perdagangan sejumlah komoditas utama yaitu beras, jagung, daging ayam, telur ayam, bawang merah dan pisang.

“Produksi, produktivitas, dan ekspor beras tidak mengalami perubahan yang signifikan antara periode sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Harga beras di tingkat produsen cenderung lebih rendah selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Harga konsumen tidak mengalami perubahan signifikan,” terangnya.

Dia menjelaskan, dari hasil penelitian tersebut ada tiga rekomendasi agar pertanian Indonesia tetap stabil, berkesinambungan dan terus bertahan dalam menjaga kebutuhan pangan. Pertama, pemerintah harus memperkuat hulu sektor pertanian dengan memberikan dukungan pada kegiatan produksi, seperti fasilitasi pembiayaan dan penyediaan input pupuk dan benih dengan skema subsidi.

“Kedua, memastikan akses pasar, terutama dengan memfasilitasi dan meningkatkan rantai nilai kinerja dari daerah pusat ke pasar lokal dan ekspor. Ini harus mencakup perbaikan sistem dan teknologi transportasi untuk menjaga kualitas produk pertanian yang dihasilkan,” ungkapnya.

Baca Juga :   Antibiotik Bisa Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Hewan

Rekomendasi ketiga, lanjut dia, pemerintah diminta untuk memperkuat sistem cadangan pangan nasional untuk bahan pangan utama, khususnya bahan pokok penyumbang inflasi.

“Dari laporan tersebut menunjukan kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi. Sehingga analisis ini merupakan bukti kemampuan sektor pertanian dalam mengelola krisis dan memberikan landasan bagi pembuatan kebijakan yang terinformasi untuk memahami manajemen krisis,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama Internasional Kementan Ade Candradijaya menambahkan, Indonesia telah berhasil melewati tantangan pandemi Covid-19 pada sektor pertanian. Untuk itu, pihaknya terus mewanti-wanti agar masyarakat dan pihak terkait tidak lengah menghadapi tantangan ke depan.

“Karena masih banyak tujuan lain yang harus dilewati bersama. Diantaranya, bagaimana kita bisa meningkatkan produksi ketahanan padi sebanyak 1 juta ton, dari jumlah eksisting yang ada,” ucapnya.

Dia menerangkan, pihaknya bersama FAO telah sepakat untuk melakukan percepatan transformasi sistem pertanian di Indonesia agar sektor pertanian bisa lebih tangguh dan berkelanjutan. Komitmen dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan ini sudah menjadi komitmen bersama dalam beberapa forum global.

Baca Juga :   Antibiotik Bisa Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Hewan

“Pandemi Covid-19 merupakan tes awal untuk menunjukan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia stabil dan kuat menghadapi Covid-19. Meski begitu, kami juga ingin sektor pertanian mampu melewati tantangan lainnya di masa depan. Karena tantangan kedepan semakin kuat, seperti munculnya geopolitical conflict dan perubahan iklim,” tegas dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, mengapresiasi pencapaian pembangunan pertanian Indonesia di masa pandemi Covid-19 karena tetap aman dan stabil saat kondisi pangan dan perekonomian dunia mengalami penurunan. Bahkan, pemerintah Indonesia telah melakukan pembangunan pertanian yang luar biasa.

“Komitmen kami untuk memberikan lebih banyak dukungan dalam upaya transformasi sistem pangan Indonesia menjadi lebih berkelanjutan. Apalagi, pemerintah Indonesia telah menunjukkan upaya luar biasa untuk mengatasi dampak negatif pandemi Cobid-19 terhadap kehidupan masyarakat,” tutup Aryal. (eva)

MIXADVERT JASAPRO