Pontjo Sutowo: Setiap Tahun Orang Indonesia Buang 13 Juta Ton Makanan

JagatBisnis.com –  Rata-rata setiap orang Indonesia membuang sekitar 300 kg makanan layak makan setiap tahunnya. Secara keseluruhan, totalnya 13 juta ton makanan terbuang sia-sia setiap tahun di Indonesia. Nilai keekonomian setara dengan Rp27 triliun. Angka yang sangat fantastis. Pantas saja, Indonesia hanya satu peringkat dibawah Saudi Arabia sebagai negara penyumbang food waste terbanyak di dunia.

“Ini sangat berbahaya, dapat memberikan efek buruk bagi lingkungan dan bahkan global warming,” kata Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo dalam FGD “Mengurangi Food Loss dan Food Waste untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional” secara daring, Jumat (17/11/2023).

Dia mengakui, masalah kehilangan dan pemborosan pangan dapat menyebabkan hilangnya nilai ekonomi pangan. Selain itu, juga berdampak langsung terhadap memburuknya ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, harus ada upaya sungguh-sungguh dari semua pihak untuk menekan kehilangan dan pemborosan pangan ini.

Baca Juga :   Kenali Produk Makanan yang Lebih Sehat dan Mengandung Pewarna Alami dengan Membaca Label Pada Kemasan

“Pemanfaatan inovasi teknologi diyakini dapat membantu memperkecil kehilangan dan pemborosan pangan. Selain itu, hal ini terjadi karena persoalan budaya. Kita merasa bersyukur, penanganan kehilangan dan pemborosan pangan telah menjadi perhatian sungguh-sungguh pemerintah,” terangnya.

Sementara itu, Analis Ketahanan Pangan Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) Febrina Cholida menambahkan, melalui kampanye “Stop Boros Pangan” serta “Belanja Bijak”, pihaknya telah melakukan sosialisasi, edukasi, dan advokasi untuk mengurangi pemborosan pangan. Sesuai komitmen dalam SDGs, negara-negara di dunia, termasuk Indonesia diharapkan dapat mengurangi 50 persen food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030.

Baca Juga :   Shin Tae-yong: Makanan Pemain Timnas U-19 Kurang Baik

“Upaya membangun ketahanan pangan termasuk mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan tentu tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari hulu ke hilir yang melibatkan akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah dan media massa.
Peran masyarakat juga sangat diperlukan,” ujarnya.

Dia mengatakan, food loss dan waste merupakan salah satu tantangan terbesar secara global dalam sistem pangan saat ini. Di Indonesia, tumpukan food loss and waste sepanjang 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton atau setara 115-184 kg/kapita/tahun. Makanya, dukungan itu diberikan untuk mengubah perilaku peningkatan support sistem optimalisasi pendanaan, pemanfaatan food loss and waste.

Baca Juga :   GAPMMI Prediksi Tahun Depan Makanan dan Minuman Naik 5-7 Persen

“Masyarakat, terutama keluarga juga dapat ambil peran dalam mengurangi food waste dengan mengubah perilaku keluarga dalam konsumsi pangan. Di antaranya, membuat rencana makan yang tepat, membeli makan yang kita butuhkan saja, mendaur ulang apa yang tersisa, simpan dengan baik apa yang tidak kita makan, dan mengambil makanan sesuai porsi yang dibutuhkan,” pungkas Febri. (eva)

MIXADVERT JASAPRO