JagatBisnis.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa anggota parlemen Uni Eropa telah mengusulkan tindakan keras terhadap Malaysia karena negara ini mendukung Palestina. Anwar menyatakan kekhawatiran akan keselamatannya, mengisyaratkan bahwa dirinya mungkin menghadapi ancaman terkait sikap pro-Palestina yang telah ia tunjukkan.
Komentar tersebut muncul setelah Anwar Ibrahim menyampaikan pidato pada rapat umum pro-Palestina pada Selasa malam, di mana ia mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima banyak ancaman dari negara-negara Barat atas kritiknya terhadap pemerintah Israel, terutama terkait dengan perang di Gaza. Meskipun menghadapi tekanan ini, Anwar Ibrahim menegaskan tekadnya untuk terus mendukung Palestina dan melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai.
Kepala Polisi Malaysia, Razarudin Husain, menjelaskan bahwa pasukannya akan menjadikan keamanan Anwar sebagai prioritas utama dan akan memperketat pengamanan terkait ancaman yang mungkin terkait dengan tindakan ekonomi.
Selain itu, dalam konteks dukungan Malaysia terhadap Palestina, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang berusia 98 tahun, mengeluarkan kritik terhadap Amerika Serikat atas dukungannya kepada Israel. Mahathir menyatakan bahwa pengaruh yang dimiliki oleh kaum Yahudi di Amerika, terutama dalam pemilihan presiden dan pemerintahan AS, merupakan suatu perhatian. Dia juga mengkritik AS dan Inggris atas dukungannya terhadap tindakan kekejaman Israel terhadap Palestina.
(tia)
