Karhutla yang Tak Kunjung Padam, Warga Sumsel Imbau untuk Pakai Masker

Ilustrasi kabut asap Foto: Pikiran-Rakyat.com

JagatBisnis.comBerdasarkan data BPBD Sumsel titik api yang ada berjumlah 1.044 yang tersebar Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 599 titik, Banyuasin 127 titik api, Musi Banyuasin (Muba) 77 titik api dan Musi Rawas Utara (Muratara) 57 titik api serta Ogan Ilir (OI) 31 titik api.

Dengan kondisi ini Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengimbau warga untuk menjaga kesehatan dan memakai masker.

“Jaga kesehatan. Dijaga makannya, cukup istirahat dan hidup bersih, apalagi ini banyak asap. Jangan lupa pakai masker. Jika tidak perlu jangan keluar rumah,” ujar Fatoni, Rabu (18/10).

Baca Juga :   Terkena Kabut Asap Karhutla Sumatra, Malaysia Mulai Siaga

Sejauh ini pemprov sudah melakukan berbagai langkah untuk mencegah dan memadamkan karhutla.

Agar lebih efektif lagi, ia mengajak seluruh elemen terutama para camat dan kepala desa di wilayah rentan karhutla bersama-sama (keroyokan) melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Bersama, bersatu kita padamkan api karhutla. Pengendalian dan pencegahan karhutla merupakan kerja kolektif,” ujar Fatoni.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menyebutkan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) kembali diperpanjang mulai tanggal 18 hingga 24 Oktober 2023. Sebelumnya TMC dilakukan pada 13-17 Oktober 2023.

Baca Juga :   171 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim, Warga Diminta Waspada

“Hari ini batas terkahir TMC untuk masa 13-17 Oktober 2023. Pj Gubernur Sumsel pun menyampaikan agar dapat diperpanjang TMC dengan berkoordinasi dengan BNPB, ” kata Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Selasa (17/10).

Iqbal menyebutkan TMC kembali diperpanjang karena sejalan dengan prakiraan BMKG bahwa potensi hujan di beberapa wilayah Sumsel cukup pesat terjadi di 18-23 Oktober 2023.

“TMC sebelumnya tidak ada kendala dan untuk diperpanjang memang BNPB melihat potensi awan hujan yang ada di wilayah Sumsel ketika itu ada mereka akan segera memperpanjang TMC itu, ” kata dia.

Baca Juga :   Kapuas di Kepung Asap, Tanggap Darurat di Berlakukan hingga 15 Oktober

Iqbal menuturkan pada TMC ini akan dilakukan penyemaian (shorti) ditebar 1.000 kilogram garam dan penyemaian tergantung dari potensi awan hujan yang ada.

“Sekali shorti itu 1.000 kilogram atau 1 ton garam. Dan untuk berapa kali semai dalam sehari tergantung dari potensi awan hujan yang ada, bisa satu kali atau dua kali atau tiga kali sehari,” jelas Iqbal. (tia)

MIXADVERT JASAPRO