Gubernur BI: QRIS Menyelamatkan Indonesia dari Dampak Pandemi COVID-19 dan Terus Berkembang dengan Inovasi Baru

Gubernur BI foto :https://kumparan.com/

JagatBisnis.com – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memuji Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai penyelamat bagi Indonesia dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19. Diluncurkan oleh BI pada 17 Agustus 2019, QRIS telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memajukan bangsa.

Perry Warjiyo menyatakan bahwa QRIS, yang diperkenalkan 4 tahun yang lalu sebagai hadiah ulang tahun bagi Indonesia, telah menjadi instrumen vital dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19. Pengenalan QRIS memungkinkan interaksi pembayaran yang lebih aman dan tanpa kontak fisik, yang sangat penting untuk meminimalkan penyebaran virus. Perry menggambarkan hal ini sebagai bukti kolaborasi antara BI dan industri dalam memajukan bangsa.

BI tidak berhenti hanya pada pengembangan QRIS tersebut. Mereka terus berinovasi dengan mengembangkan terobosan baru, termasuk menciptakan konektivitas pembayaran QR Code lintas negara, seperti yang telah dilakukan dengan Malaysia dan Thailand. Pada peringatan HUT RI ke-78, BI juga meluncurkan QRIS Tuntas, fitur baru yang memungkinkan QRIS digunakan untuk tarik tunai, setor tunai, dan transfer. Bahkan, QRIS sedang diuji coba di Singapura.

Baca Juga :   Digitalisasi Bikin UMKM Tangguh Hadapi Gelombang Disrupsi dan Pandemi

Perry Warjiyo menyampaikan bahwa QRIS Tuntas akan memperluas cakupan dan layanan QRIS, dengan fokus pada inklusivitas finansial. Selain bagi mereka yang memiliki rekening, QRIS Tuntas juga bisa digunakan oleh mereka yang belum memiliki rekening bank, dengan biaya yang lebih terjangkau.

Baca Juga :   Transaksi QRIS Tumbuh Semakin Kuat

Target pengguna QRIS di Indonesia pada tahun 2023 adalah 45 juta pengguna, dengan mayoritas sekitar 89-90 persen berasal dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di pasar-pasar tradisional. BI berharap pertumbuhan transaksi uang elektronik di Indonesia mencapai Rp 495 triliun, sementara transaksi di sektor e-commerce diperkirakan tumbuh hingga Rp 533 triliun.

Baca Juga :   Kemiskinan Menurun di DKI Jakarta Sejak Pandemi, Namun Ketimpangan Terus Meningkat

Hingga bulan Mei 2023, sudah ada 26,1 juta pedagang yang menggunakan QRIS, dengan 91,26 persen dari mereka berasal dari sektor UMKM. Total transaksi QRIS mencapai 35,8 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,08 triliun. Ini adalah bukti nyata bahwa QRIS terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat Indonesia.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO