JagatBisnis.com – Nasib pembangunan proyek training center Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) akhirnya menemui titik terang. Rencananya, PSSI akan melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama di kawasan proyek sub wilayah perencanaan (SWP) 1B IKN, yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dalam waktu dekat.
Keputusan ini diumumkan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, setelah melakukan kunjungan ke calon lokasi pusat latihan skuad Garuda di kawasan IKN. Hal ini mencerminkan langkah maju yang diambil oleh PSSI dalam mewujudkan rencana pembangunan training center di wilayah tersebut.
“Setelah lokasi ditentukan dan pengurusan surat-surat kepemilikan oleh BPN dan Badan Otorita IKN selesai, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memerintahkan kami untuk langsung mengecek lokasi calon training center PSSI di IKN, Kalimantan Timur,” ungkap Arya dalam unggahannya di Instagram, Senin (24/7/2023).
Arya juga menyatakan bahwa dari total 30 hektar lahan yang disediakan pemerintah, 60 persennya akan dijadikan ruang hijau untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk menyediakan fasilitas lapangan latihan guna memenuhi kebutuhan Timnas Indonesia.
“Fasilitas yang akan disediakan termasuk bangunan dormitory (asrama) untuk para pemain. Pendanaannya akan didukung, antara lain, oleh FIFA,” jelas Arya.
Meskipun Arya belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai tanggal pasti ground breaking akan dilakukan, dia menyebut bahwa menurut gosip yang beredar, acara tersebut akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
Perlu diketahui, Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Achmad Jaka Santos Adiwijaya, mengungkapkan harapannya agar proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan training center di IKN bisa dilakukan sebelum Agustus 2023.
Jaka mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menerima sertifikat lahan yang menjadi lokasi pusat pelatihan di IKN. Rencananya, besok setelah pulang, pihak OIKN akan membahas dengan PSSI mengenai desain proyek dan menentukan tanggal pasti pelaksanaan ground breaking. Dia berharap acara tersebut dapat dilaksanakan sebelum Agustus mendatang.
Jaka juga menyatakan bahwa proses rencana pembangunan training center ini tergolong cepat, terutama karena pembangunannya akan didanai langsung oleh FIFA sebagai federasi sepakbola dunia. Meskipun PSSI sebelumnya telah mengalami sanksi pembekuan dana FIFA Forward akibat pembatalan perhelatan Piala Dunia U-20, PSSI tetap dapat memastikan kelancaran proyek training center ini.
FIFA mensyaratkan PSSI untuk terus memberikan laporan progres pembangunan TC sebagai bukti bahwa proyek yang didanai berjalan sesuai rencana. Hal ini menunjukkan komitmen PSSI dalam mematuhi persyaratan FIFA agar dana yang diberikan tetap digunakan dengan tepat dan sesuai tujuan. (tia)
