JagatBisnis.com – Berita gelisah tiba dari Kabupaten Sleman. Ponirah, istri dari almarhumah Mbah Maridjan meninggal dunia pada Senin( 1/ 5) pagi. Ponirah mengembuskan nafas terakhirnya di rumahnya di Huntap Karangkendal, Pelemsari, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
” Iya meninggal jam 07. 00 Wib pagi mulanya,” tutur salah seseorang figur warga dan pemerhati area Merapi, Bambang Sugeng, dihubungi reporter.
Pemicu Ponirah meninggal dunia sebab beringsang sepuh ataupun sakit sebab umur yang sudah lanjut.Ponirah sudah dimakamkan di Srunen, Glagaharjo, ataupun satu komplek dengan Mbah Maridjan pada jam 13. 00 Wib.
” Beringsang sepuh sebab sudah 93 umurnya,” tuturnya.
Di mata Bambang, wujud Ponirah merupakan orang yang pendiam tetapi berkharisma. Kala sedang segar, Ponirah pula sedang sering membersamai warga dan para sukarelawan Merapi.
” Iya nyaris serupa dengan Mbah Maridjan kakung, senantiasa berdampingan dengan warga. Amat ramah,” tuturnya.
Tidak bingung kala kepulangannya, Ponirah ikut diantar berbagai bagian warga tercantum para penggemar alam dan sukarelawan Merapi.
Salah satu ingatan yang diketahui Bambang merupakan mengantar Ponirah ke semua obyek darmawisata terkini yang lebih dahulu terdampak erupsi.
” 3 tahun sehabis sepeninggalan Mbah Kakung aku perintah mengantar ke semua obyek darmawisata terkini akibat erupsi semacam Museum Sisa Hartaku, Batu Alien dan bunker. Dan batas- batas wilayah yang kena awan tendangan erupsi,” pungkasnya.
Mbah Maridjan merupakan ahli kunci Merapi yang meninggal dunia dikala erupsi gunung itu pada 26 Oktober 2010 dahulu.
Dikala ini yang jadi ahli kunci Merapi merupakan Mbah Asih yang tidak lain merupakan putra dari Mbah Maridjan dan Ponirah.
(tia)
