JagatBisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menutup tahun 2022 dengan melakukan aksi korporasi di pasar modal dengan pembagian dividen interim saham BBRI maksimal sebesar Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham. Dari total nilai tersebut, dividen interim sebesar maksimal Rp4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah. Selebihnya sebesar kurang lebih Rp4,04 triliun akan dibagikan kepada publik.
Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, dividen interim merupakan dividen sementara yang dibayarkan kepada pemegang saham sebelum ditetapkannya penggunaan laba tahunan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Maka, pembagian dividen interim ini merupakan bukti konkret komitmennya sebagai perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi nyata bagi negeri.
“Kami menekankan, kami adalah banknya rakyat. Kami berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Maka, keuntungan kami dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Sudah semestinya kami adalah bank yang selalu didukung oleh rakyat. Semua prestasi yang dicapai tak lepas dari dukungan seluruh pihak dan seluruh rakyat,” katanya, Sabtu (31/12/2022).
Sunarso menambahkan, pihaknya telah memiliki empat syarat untuk tumbuh secara berkelanjutan. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi.
Kedua, pihaknya memiliki kecukupan modal yang sangat kuat, dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI saat ini mencapai 26,14 persen.
“Ketiga, kami memiliki kecukupan likuiditas, di mana Loan to Deposit Ratio (LDR) kami sebesar 88,51 persen. Keempat, quality of growth, atau kualitas dari pertumbuhan itu sendiri, di mana NPL hingga kuartal III 2022 berada di level 3,09 persen. Pertumbuhan bisnis BRI yang kuat juga tercermin dari kinerja keuangan yang solid hingga akhir September 2022,” tutupnya. (*/eva)
