Elon Musk Dukung Gubernur Florida Jadi Presiden AS 2024

Elon Musk

JagatBisnis.com –  Elon Musk mengaku akan mendukung Gubernur Negara Bagian Florida, Ron DeSantis, bila dia mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum Amerika Serikat (AS) berikutnya pada 2024.

Pandangan ini dikemukakan Musk di Twitter pada Jumat (25/11). Pemilik Twitter tersebut menjawab ‘Ya’ kepada cuitan yang menanyakan apakah dia akan mendukung DeSantis.

Musk mengungkapkan hal serupa pula pada Juni. Miliarder itu mengatakan, dia cenderung mendukung DeSantis. Musk meyakini, DeSantis dapat dengan mudah mengalahkan Presiden AS, Joe Biden.

Pakar politik memandang DeSantis sebagai penantang mantan Presiden AS, Donald Trump, untuk menjadi calon Partai Republik.

Trump juga sudah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali dalam pilpres mendatang sejak 15 November.

“Preferensi saya untuk presiden 2024 adalah seseorang yang masuk akal dan sentris. Saya sebelumnya berharap itu akan terjadi pada pemerintahan Biden, tetapi sejauh ini saya kecewa,” cuit Musk, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/11).

Baca Juga :   Orang Terkaya di Dunia, Kini Tak Punya Rumah

“Sebagai pengingat, saya adalah pendukung penting kepresidenan [mantan Presiden AS, Barack] Obama-Biden dan (dengan enggan) memilih Biden daripada Trump,” imbuh dia.

Sebelumnya, Musk mendesak warga AS memilih anggota Partai Republik selama pemilu sela pada 8 November. Sehingga, mereka dapat mengimbangi Partai Demokrat di Kongres AS.

Namun, partai Biden tersebut justru berhasil mempertahankan kendali mereka atas Senat AS. Sementara itu, Partai Republik hanya memenangkan mayoritas tipis di DPR AS.

Ketika ditanya tentang pernyataan Musk, DeSantis melontarkan candaan dengan mengatakan dia menyambut baik dukungan dari ‘orang Afrika-Amerika’. Musk yang merupakan orang kulit putih menghabiskan masa kecilnya di Afrika Selatan.

DeSantis memang populer di kalangan konservatif karena memimpin perang budaya terkait ras dan gender. Politikus yang sedang naik daun ini menghabiskan empat tahun masa jabatannya sebagai gubernur dengan menentang isu-isu penting semacam itu.

Baca Juga :   Elon Musk Tidak Tertarik, Jokowi Malah Kesemsem dengan Metaverse

Tetapi, pria berusia 44 tahun tersebut adalah sosok yang lebih masuk akal daripada saingannya. DeSantis menunjukkan pragmatisme politik dan menghormati protokol, membedakannya dengan Trump.

“Ron DeSantis adalah Donald Trump dengan otak dan tanpa drama,” tulis Financial Times pada Oktober.

DeSantis lahir di Kota Jacksonville, Florida, pada 14 September 1978. Dia berasal dari keluarga kelas menengah keturunan Italia.

DeSantis mengemban pendidikannya di Universitas Yale sebelum menghadiri Sekolah Hukum Harvard. Dia sempat mempraktikkan hukum di Angkatan Laut AS, tetapi mengubah haluan pada 2011.

Dalam buku berjudul ‘Dreams From Our Founding Fathers’, DeSantis menuduh agenda progresif Obama mengkhianati konstitusi AS.

Memulai kariernya sendiri, DeSantis memenangkan kursi di DPR pada 2012. Dia terpilih kembali sebanyak dua kali. Usai menerima dukungan Trump, dia menang tipis menjadi gubernur pada 2018.

Pandemi COVID-19 lalu membuatnya terkenal secara nasional pada 2020. DeSantis dengan keras menentang vaksinasi dan wajib masker. Dia juga mengizinkan bisnis dan sekolah dibuka kembali secepatnya.

Baca Juga :   Cetak Sejarah, Elon Musk Bayar Pajak Rp185 Triliun

Agenda konservatif DeSantis semakin menguat dengan penandatanganan RUU yang melarang pembahasan topik LGBTQ di ruang kelas pada awal 2022. Dia kembali memicu kegembiraan Partai Republik ketika mengirimkan puluhan migran ke Martha’s Vineyard.

Pulau tersebut adalah tujuan liburan bagi banyak anggota Partai Demokrat. DeSantis melakukan aksi itu untuk mengecam kebijakan imigrasi pemerintahan Biden.

Berkat segala kontroversi ini, DeSantis mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, Charlie Crist. Dia terpilih kembali sebagai Gubernur Florida. Kemenangannya ini memperkuat posisi Desantis sebagai bintang baru Partai Republik untuk pemilu 2024.

“Dia tidak memiliki karisma alami yang hebat, tetapi itu bukan mereknya. Mereknya lebih soal kompetensi dan ketangguhan dan dia tidak buruk dalam memproyeksikan hal-hal itu,” ujar analis politik, Lincoln Mitchell, dikutip dari AFP.

MIXADVERT JASAPRO