JagatBisnis.com – Rencana pembentukan bank emas kembali mengemuka. Pemerintah pun mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan PT Pegadaian (Persero) untuk melakukan merger dalam merealisasikan rencana pembentukan bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia. Padahal, konsep Bank Bullion merupakan hal baru di Indonesia, sehingga pembentukanya perlu dipersiapkan secara matang dan bertahap.
“Apalagi, Pegadaian juga sudah memiliki bisnis tabungan emas melalui anak usaha Pegadaian, yakni Galeri 24,” tegas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (24/8/2022).
Sementara itu, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menjelaskan, hingga saat ini pihaknya sedang berupaya mengurus perizinan untuk bisa mewujudkan bank tabungan emas tersebut. Selain itu, pihaknya juga masih melakukan kajian sebagai bagian dari kajian bullion bank yang dikoordinir Kemenko Perekonomian dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Dalam hal ini OJK pun terlibat karena merupakan bagian dari working group dan telah memberikan saran terhadap kajian ekosistem bullion bank. OJK juga saat ini dalam tahapan kajian pendirian bullion bank tentu dari sudut pandang dan kepentingan regulator memberikan masukan kepada Kemenko Perekonomian,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menambahkan Pegadaian merupakan salah satu anak perusahaan BRI yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PNM. Dengan telah terbentuknya Holding UMi tentu akan menjadi kesempatan untuk menangkap peluang Bullion Bank tersebut.
“Dengan hadirnya Bullion Bank, maka diharapkan dapat membantu pengembangan industri lokal dengan memberikan peluang pembiayaan, hal ini tentunya selaras dengan terbentuknya holding UMi. Adapun beberapa hal yang mendorong gagasan pembentukan bullion bank diantaranya adalah untuk meningkatkan nilai tambah dan transaksi emas di pasar domestik,” tutupnya. (*/eva)
