Pemerintah Gasak 2,7 Miliar Ton Batu Bara, Demi Kebutuhan Domestik dan Ekspor!

JagatBisnis.com –  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tancap gas! 587 Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tambang batu bara disetujui, dengan total produksi mencapai 2,74 miliar ton hingga 2026.

“Tahun 2024 ditargetkan 922,14 juta ton, 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton,” ungkap Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/3).

Langkah ini, kata Ridwan, untuk memenuhi kebutuhan batu bara dalam negeri dan menjaga komitmen ekspor.

Baca Juga :   Pemerintah Buka Alasan Pesan Vaksin Corona Lebih Awal

Prioritas Kebutuhan Domestik

Pemerintah memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri menjadi prioritas.

“Kebutuhan batu bara untuk PLN dan industri dalam negeri diutamakan,” tegas Ridwan.

Baca Juga :   UMKM Ekspor Ditagih Rp118 Juta

Tahun 2024, kebutuhan batu bara untuk PLN diprediksi mencapai 106,7 juta ton, sedangkan industri non-kelistrikan 86,4 juta ton.

Ekspor Terjaga

Di sisi lain, pemerintah juga ingin menjaga komitmen ekspor batu bara.

“Kita ingin menjaga kepercayaan pasar internasional,” ujar Ridwan.

Tahun 2024, target ekspor batu bara ditetapkan sebesar 487 juta ton.

Tantangan dan Harapan

Baca Juga :   Jalan Mulus TikTok Garap Pasar E-commerce RI Usai Direstui Pemerintah

Langkah pemerintah ini bukan tanpa tantangan.

“Kita harus memastikan produksi batu bara ini tidak merusak lingkungan,” kata Ridwan.

Pemerintah juga didorong untuk meningkatkan nilai tambah batu bara melalui hilirisasi.

Harapannya, 2,7 miliar ton batu bara ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memajukan bangsa, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. (tia)

MIXADVERT JASAPRO