Pemerintah Buka Alasan Pesan Vaksin Corona Lebih Awal

jagatBisnis.com — Pemerintah telah memesan 155,5 juta dosis vaksin Corona (Covid-19) berbagai produsen dunia. Tujuannya, agar Indonesia bisa segera mendapatkan vaksin. Pemesanan itu dilakukan, meski vaksin tersebut belum mengantongi Emergency Use Authorization (EUA).

“Itu sebabnya kenapa waktu kami diminta mencari vaksin ini, kami merasa memang ada risiko yang kami ambil duluan untuk memastikan agar jangan sampai kita akan dapatnya 1,5 tahun atau 2 tahun lagi,” kata Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat bersama Komisi IX, di DPR, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Dia menjelaskan, saat ini kapasitas produksi vaksin di dunia per tahun hanya sekitar 6,4 miliar dosis. Jumlah tersebut tidak hanya produksi vaksin virus Corona. Tapi ada juga vaksin lainnya, seperti vaksin polio dan TBC.

Sementara itu, kebutuhan vaksin Covid-19 untuk menciptakan herd immunity bagi kurang lebih 5,5 miliar orang sebanyak 11 miliar dosis vaksin.

“Dengan demikian, ada gap atau selisih antara kebutuhan dan kapasitas produksinya. Makanya harus diantisipasi akan terjadi kapasitas produksi yang sangat kecil untuk mengejar 11 miliar dosis vaksin Covid-19 kalau ingin vaksinasi penduduk dunia untuk kejar herd immunity,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pasien COVID-19 di Sumbawa Dilarang Isoman di Rumah

Dia mengakui, selain Indonesia, ada banyak negara maju yang sudah terlebih dulu memesan vaksin Covid-19 tersebut. Per 24 November 2020 sudah terdapat 15 negara maju memesan vaksin itu. Totalnya, ada sebanyak 4,12 miliar dosis. Jumlah ini tidak sebanding dengan kapasitas produksi tahunan vaksin dunia.

“Karena produksi vaksin hanya mampu memproduksi sepertiga dari kapasitas produksi vaksin yang bisa dipakai untuk vaksin Covid-19. Jadi, setahun kira-kira hanya bisa 2,5 miliar. Sedangkan, vaksin yang sudah di-book oleh negara maju itu, sudah 2 tahun produksi,” tutupnya. (esa)