Tolak Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Banser Dianiaya

Ilustrasi aniaya Foto: Harian Kepri

JagatBisnis.com GP Ansor Surabaya melaporkan dugaan penganiayaan dalam aksi menolak kehadiran Ustaz Syafiq Riza Basalamah di acara tablig akbar di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, Kamis (22/2).

Mereka melaporkan jemaah Masjid Assalam yang terlibat kericuhan saat aksi penolakan ke Polrestabes Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan pihaknya mendapat laporan tersebut pada Jumat (23/2) dini hari.

“Betul (GP Ansor Surabaya melapor),” ujar Hendro pada Jumat (23/2).
Polisi saat ini masih mendalami laporan tersebut. “Ditangani secara profesional, objektif sebagaimana semestinya,” ucapnya.

Baca Juga :   Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Pemotor hingga Kejang di Cimahi 

Terpisah, perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Surabaya, Rafiqi Anjasmara, mengatakan laporan itu terkait kericuhan di Masjid Assalam Purimas, Kamis (22/2) malam. Menurutnya, anggota Banser dan Ansor dikeroyok.

“Sahabat-sahabat Banser dan Ansor ada di lokasi terkena pemukulan atau pengeroyokan,” kata Rafiqi.

Rafiqi menerangkan, empat anggota Banser dari GP Ansor Surabaya telah menjalani visum, sebagai bukti kekerasan.

Baca Juga :   Polisi Turun Tangan Terkait Suami di Serpong yang Aniaya Istri Hamil 4 Bulan

Selain itu, pihaknya juga menyerahkan sejumlah alat bukti untuk bahan penyelidikan polisi.

“Sebetulnya banyak, hanya saja yang kita visum empat orang. (Bukti) yang pertama karena ini pengeroyokan atau pemukulan ada laporan visum. Yang kedua, ada video bukti kejadian ataupun pemukulan. Yang ketiga ada saksi juga,” terang Rafiqi.

Ia menjelaskan, hal yang memicu kericuhan tersebut yakni saat para Banser tengah salat di Masjid Assalam, namun ditolak oleh para jemaah masjid tersebut.

Baca Juga :   Aniaya Jukir, Anak Anggota DPRD Wajo Jadi Tersangka

“Yang kedua, setelah adanya salat Maghrib berjemaah di masjid tersebut ada loudspeaker yang menjelaskan bahwa acara akan dilanjutkan,” jelasnya.

Dari situlah terjadi ketegangan antara Banser dengan jemaah Masjid Assalam hingga berujung kericuhan.

“Sahabat-sahabat Banser pada prinsipnya tidak melakukan tindakan yang provokatif atau anarkis. Tetapi mereka yang melakukan seperti itu. Akhirnya kita bukan menyerang balik secara fisik tetapi kita melaporkan mereka. Kita sesuai proses hukum yang ada,” pungkasnya. (tia)

MIXADVERT JASAPRO