Bahlil Bantah Ketergantungan Berlebihan pada China dalam Tambang Nikel Era Jokowi

Bahlil Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan tegas membantah anggapan bahwa industri tambang nikel di era Presiden Jokowi terlalu bergantung pada China. Ia menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk menjalin kerjasama dengan negara mana pun, termasuk China, dalam pengembangan industri nikel.

“Keliru besar kalau dikatakan kita terlalu bergantung pada China dalam hal nikel. Ekspor nikel kita ke China memang mencapai sekitar USD 20 miliar, tapi itu bukan berarti kita tergantung,” kata Bahlil saat ditemui usai mencoblos di TPS 4 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).

Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia saat ini sedang giat membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari nikel dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Baca Juga :   Kasus COVID-19 Varian Omicron, Maskapai China Hentikan Penerbangan dari 37 Negara

“Kita ingin membangun industri baterai EV dari hulu ke hilir, sehingga nikel kita tidak hanya diekspor mentah, tapi diolah di dalam negeri dan menghasilkan produk bernilai tinggi,” tegas Bahlil.

Baca Juga :   Jokowi Harap Akses untuk Vaksinasi Dipermudah

Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk menjalin kerjasama dengan negara mana pun yang ingin berinvestasi dalam industri nikel dan baterai EV di Indonesia.

“Kita tidak menutup diri dari negara mana pun, termasuk China. Tapi kita ingin kerjasama yang saling menguntungkan dan tidak merugikan Indonesia,” tandas Bahlil.

Bantahan Bahlil Lahadalia ini tentu menjadi angin segar bagi industri nikel di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak ingin terjebak dalam ketergantungan pada satu negara dan berkomitmen untuk membangun industri nikel yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga :   Jokowi Meminta Agar Anggota G20 Sumbang Dana Pandemi

Berita ini patut disimak oleh para pelaku industri nikel, investor, dan masyarakat luas. Keberhasilan Indonesia dalam membangun industri baterai EV akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat. (tia)

MIXADVERT JASAPRO