JagatBisnis.com – Dampak serangan Israel yang berkepanjangan terhadap Jalur Gaza semakin terasa dengan kurangnya pasokan tepung gandum. Warga Palestina di Gaza kini terpaksa menggiling pakan ternak untuk membuat roti sebagai upaya bertahan hidup.
Sejak blokade yang diberlakukan oleh Tel Aviv, kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi langka di Jalur Gaza. Serangan intensif Israel selama lebih dari 100 hari telah menewaskan ribuan orang dan melukai puluhan ribu lainnya, menyebabkan 85 persen populasi Gaza terpecah-belah.
Dengan infrastruktur yang rusak parah dan hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang dapat mencapai wilayah utara Jalur Gaza, anak-anak Palestina di kamp pengungsian Jabalia terlihat mengambil pakan ternak untuk dicampur dengan tepung terigu, sedangkan pakan ternak sendiri dijual karena kekurangan pasokan tepung gandum.
Rekaman video di media sosial juga memperlihatkan kelompok orang di pabrik di utara Gaza yang sedang berusaha menggiling pakan ternak untuk dijadikan tepung terigu. Situasi ini semakin memperburuk kondisi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
PBB telah memperingatkan bahwa sekitar 2.2 juta jiwa di Jalur Gaza berisiko mengalami kelaparan akibat serangan Israel yang terus berlanjut. Sementara itu, data dari media milik pemerintah Gaza mencatat bahwa dalam 108 hari serangan Israel, ribuan anak-anak dan perempuan tewas, dengan sekitar 70 persen korban termasuk perempuan dan anak-anak.
Jumlah jenazah yang telah mencapai rumah sakit mencapai 25.900 orang, sedangkan korban luka-luka mencapai 63 ribu orang. Dengan puluhan ribu rumah yang hancur dan tidak dapat dihuni, Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam dan meresahkan.
(tia)