Ekbis  

RI Turunkan Lagi Target EBT, Sinyal Anjloknya Investasi Energi Terbarukan?

JagatBisnis.com –  Pemerintah Indonesia kembali menurunkan target bauran energi baru terbarukan (EBT) untuk tahun 2025. Sebelumnya, target bauran EBT ditetapkan sebesar 23%, namun kini diturunkan menjadi 17-19%.

“Penurunan target bauran EBT ini dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional,” kata Arifin.

Penurunan target bauran EBT ini tentu menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi para pelaku industri energi terbarukan. Pasalnya, penurunan target ini dapat berdampak pada anjloknya investasi di sektor energi terbarukan.

Baca Juga :   3 Jemaah Haji RI yang Hilang, Polisi Arab Saudi Turun Tangan

Berdasarkan data Kementerian ESDM, investasi di sektor energi terbarukan pada tahun 2022 mencapai Rp128 triliun. Investasi ini didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan nilai mencapai Rp95 triliun.

Baca Juga :   Tabungan Pelajar di RI Capai Rp 29 Triliun, Setara dengan Pembangunan 600 Km Jalan Tol

Penurunan target bauran EBT dapat membuat investor ragu untuk menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan. Pasalnya, investor akan merasa bahwa pemerintah tidak serius dalam mengembangkan energi terbarukan.

Selain itu, penurunan target bauran EBT juga dapat membuat pemerintah kesulitan dalam mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Pemerintah menargetkan untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030.

Baca Juga :   OJK Dorong RI Punya 3 Bank Syariah "Super"

Penurunan target bauran EBT ini juga dapat memicu terjadinya ketidakadilan. Pasalnya, energi terbarukan merupakan energi bersih yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi fosil.

Pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terkait penurunan target bauran EBT ini. Pemerintah perlu memastikan bahwa penurunan target ini tidak akan berdampak negatif pada perekonomian nasional, investasi di sektor energi terbarukan, dan upaya penurunan emisi GRK. (tia)

MIXADVERT JASAPRO