Cetak Petani Muda, FAO Kasih Dana Rp7,2 Miliar

JagatBisnis.com  Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food Agriculture Organization (FAO) bersama pemerintah Indonesia membuat program baru proyek percontohan di Cibubur Jawa Barat dan Lampung untuk menciptakan petani muda. Untuk meningkatkan regenerasi petani di Indonesia, FAO memberikan bantuan dana kepada Indonesia sebesar USD466 ribu atau setara Rp7,2 miliar. Dana ini akan digunakan untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menumbuhkan 150 ribu petani muda baru dan mendukung penguatan ketahanan pangan nasional.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, regenerasi petani merupakan masalah yang juga di hadapi dunia. Oleh karena itu, Indonesia menginisiasi agar regenerasi petani di Indonesia tidak terhambat. Apalagi, saat ini ada kegelisahan di berbagai negara terkait regenerasi penurunan petani yang mulai menjadi permasalahan di dunia.

“Hal itu terjadi, karena petani hanya di dilakukan oleh orang tua dan dengan alat yang seadanya. Sehingga kondisi ini cukup membuat kegelisahan. Untuk itu, inilah langkah konkret sebagai suatu langkah mengembangi anak muda di pertanian,” kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).

Baca Juga :   Antibiotik Bisa Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Hewan

Menurut Moeldoko, bantuan teknis itu akan diimplementasikan melalui proyek kerja sama merangsang minat generasi muda dalam mengejar cita-cita, karir dan inisiatif terkait pertanian sebagai katalis perubahan. Untuk tahap pertama dalam menciptakan petani muda, akan diadakan pelatihan kepada sekitar 150 ribu anak muda terkait pertanian yang modern dengan menggunakan smart farming.

Baca Juga :   Antibiotik Bisa Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Hewan

“Dengan program ini, kami ingin memunculkan cara bertani model baru, dengan menggunakan smart farming mungkin inovatif di sektor farming berikutnya. Tentu, pelakunya anak muda. Sehingga pemahaman pertanian yang semakin luas bagi anak-anak muda, mulai dari riset, budidaya, pasca panen, sampai dengan supply dan demand bisa terpenuhi,” ungkapnya.

Sementara itu, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal menambahkan, program kerja sama untuk menumbuhkan petani muda ini pertama caranya melakukan sosisalisasi terlebih dahulu. Lalu, anak muda juga akan diberikan pelatihan tidak hanya sebatas produksi tetapi hingga ke pemasarannya.

Baca Juga :   FAO: Covid-19, Ketahanan Pangan Indonesia Tetap Aman

“Adapun tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengembangkan kurikulum pendidikan pertanian bagi Pramuka, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui solusi inovatif dan pendekatan digital. Proyek mendapat dukungan rencana aksi dari Badan Pangan Nasional, Kwarnas Pramuka, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional,” paparnya.

Pihaknya berharap Indonesia dapat menunjukkan praktik terbaik dalam dalam transformasi sektor pangan dan pertanian, kepada negara-negara lain di dunia.

“Indonesia mempunyai potensi untuk memimpin dan menunjukkan praktik terbaiknya dalam transformasi sistem pangan ke seluruh dunia,” pungkasnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO