India Setop Ekspor Bawang Bombai, Indonesia Siap Amankan Pasokan

Bawang Bombay Foto reudoc.blogspot.com/

JagatBisnis.com  Pemerintah India memutuskan untuk menyetop ekspor bawang bombai mulai Kamis (7/12) hingga 31 Maret 2024. Langkah ini menyusul kebijakan India sebelumnya yang sudah menyetop ekspor beras dan gula sejak Juli 2023.

Larangan ekspor bawang bombai ini tentu berdampak kepada Indonesia. Mengingat, India adalah negara pemasok bawang bombai terbesar di Tanah Air.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor bawang bombai asal India pada periode Januari-September 2023 mencapai 521,5 ribu ton atau setara dengan 42,95 persen dari total impor bawang bombai Indonesia.

Baca Juga :   Indonesia Pimpin Pertemuan Kunci ASEAN untuk Mendorong Solusi Krisis Myanmar

Larangan ekspor ini membuat Indonesia harus mencari pemasok bawang bombai dari negara lain. Beberapa negara yang berpotensi menjadi pemasok bawang bombai alternatif bagi Indonesia adalah Pakistan, China, dan Mesir.

Baca Juga :   Perkuat Hubungan Bilateral, Australia Diajak Kembangkan Sorgum di NTT

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah Indonesia akan segera melakukan koordinasi dengan negara-negara tersebut untuk memastikan ketersediaan pasokan bawang bombai di Tanah Air.

“Kita akan koordinasi dengan negara-negara pemasok bawang bombai untuk memastikan ketersediaan pasokan di Indonesia. Kita juga akan terus memantau harga bawang bombai di pasar agar tidak terjadi lonjakan harga,” kata Zulkifli.

Baca Juga :   Syahbandar Tak Terbitkan Surat Berlayar untuk Kapal Pengangkut Ekspor Batu Bara

Larangan ekspor bawang bombai oleh India ini menambah daftar komoditas pangan yang harganya mengalami kenaikan di Indonesia. Selain bawang bombai, harga beras, gula, dan minyak goreng juga mengalami kenaikan.

Kenaikan harga komoditas pangan ini tentu berdampak kepada daya beli masyarakat. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas pangan tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO